RADAR24.co.id — Menyikapi kondisi wilayah Jabodetabek saat ini yang sedang dikepung banjir cukup parah akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, tim Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Selasa 4 Maret 2025 pagi turun ke beberapa lokasi yang dilanda banjir.
Tim UAR Korda Bogor (Salman, Edi Siswanto, Nur Abdillah, Eril, Hudzaifah) Selasa (4/3/2025) pagi turun melakukan assessment ke Pondok Pesantren Dzaratul Abror Nambo, Kabupaten Bogor yang terkena banjir. Didapati air dan lumpur telah masuk di Asrama Muslimat setinggi 1- 2 meter dan di Masjid 50 centimeter.
Berkordinasi dengan aparat setempat, warga dan pengurus Pesantren, tim UAR (termasuk UAR Muslimat) bersama para santri langsung melakukan pembersihan dan evakuasi perabot asrama yang berantakan ke tempat aman.
”Dua asrama muslimat, satu asrama pengurus, Masjid dan gudang terdampak banjir akibat hujan deras cukup lama pada Senin pukul 23.00 WIB. Dibantu para santri dan warga kami membersihkan tempat-tempat terdampak dan mengevakuasi perabot yang terdampak,” kata Edi Susanto Koordinator Tim.
Sementara itu Tim UAR Korda Bekasi sebanyak 5 personel juga telah turun ke lokasi banjir di wilayah Bekasi dengan membawa perlengkapan perahu karet dan lainnya. Mereka melaksanakan tugas kemanusiaan bersama Tim BPBD Bekasi dan Potensi SAR lain di Villa Tamansari Kota Bekasi.
”Hari ini Ukhuwah Al-Fatah Rescue berkolaborasi dengan Tim SAR lain turun menanggulangi bencana banjir di Villa Tamansari Kota Bekasi. Mohon dukungan teman-teman sekalian, mudah-mudahan evakuasi korban dapat berjalan lancar, aman dan nyaman,” kata Akhirul Sholeh Koordinator Tim dalam unggahan vidionya.
Pantauan media, berapa titik banjir akibat hujan deras Selasa dini hari di Bekasi mencapai hampir 2,5 meter, di antaranya di Perumahan Villa Nusa Indah 2, Villa Tamansari, Jalan Ahmad Yani (depan Islamic Center), Jembatan PGN, Apartement Centrepoint, Jatiasih, Grand Galaxy Citydan, Pondok Gede Permai, dan IKIP Jatibening.
Sementara di Kecamatan Cileungsi Selasa dini hari air sungai Cileungsi meluap hingga menutup jembatan Kota Wisata Desa Limus Nunggal dan mengakibatkan salah satu jalur tidak bisa dilewati kendaraan karena tertutup material yang dibawa banjir.
”Hujan deras sejak pukul 23.00 WIB Senin (3/3) mengakibatkan air Sungai cepat naik dan Selasa dini hari arus sungai melewati atas jembatan,” kata salah seorang petugas Kota Wisata saat mengatur lalu lintas jembatan yang hanya bisa dilewati satu jalur, Selasa (4/3) pagi.
Pantauan akhir media, kedua jalur di Jembatan sungai Cileungsi tersebut sudah bisa dipergunakan untuk lewat kendaraan dari arah Jalan Narogong menuju Kota Wisata maupun sebaliknya. Kedalaman air sungai juga sudah mulai surut.
Banyak daerah terendam air, mengganggu aktivitas masyarakat dan transportasi. Penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini dari pihak berwen
ang.
AM