RADAR24.co.id — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memperluas program Sekolah Rakyat sebagai salah satu strategi utama memutus rantai kemiskinan absolut di Indonesia. Dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025), Prabowo menyebut pemerintah telah membangun dan membuka 100 unit Sekolah Rakyat hingga tahun ini, dan menargetkan penambahan 100 unit setiap tahun selama tiga tahun ke depan.

 

“Kita sudah berhasil membangun dan membuka 100 Sekolah Rakyat. Kita harapkan tahun depan menjadi 200, tahun selanjutnya 300, dan seterusnya,” kata Prabowo di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta.

 

Program Sekolah Rakyat difokuskan untuk anak-anak dari keluarga berpenghasilan sangat rendah—kategori desil 1 dan 2—dengan sistem pendidikan berasrama penuh. Fasilitas sekolah mencakup tempat tinggal, makan, kesehatan, dan pendidikan berkualitas, yang seluruhnya dibiayai negara.

 

Prabowo menegaskan, pendidikan adalah pintu keluar yang efektif untuk menghentikan kemiskinan lintas generasi. “Kita ingin memutus rantai kemiskinan secara absolut. Anak-anak dari keluarga miskin akan kita sekolahkan, kita asramakan, kita berikan pendidikan terbaik, supaya mereka punya kesempatan yang sama untuk sukses,” ujarnya.

 

Saat ini, menurut data pemerintah, Sekolah Rakyat telah beroperasi di 63 titik pada tahun ajaran 2025/2026. Anggaran yang dialokasikan untuk program ini pada tahun 2025 mencapai Rp7 triliun, dan akan ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya seiring dengan penambahan unit sekolah baru.

 

Pemerintah berharap, dengan realisasi target ini, jumlah Sekolah Rakyat akan mencapai 400 unit pada 2028. Langkah ini dinilai sebagai investasi jangka panjang dalam sumber daya manusia yang diharapkan membawa dampak signifikan pada pengentasan kemiskinan nasional.