RADAR24.co.id — Gejala keracunan pangan diduga berasal dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sleman ternyata juga dirasakan sejumlah guru yang sempat mencicipi makanan yang sama.

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah III Mlati, Yulia Rachmawati, mengatakan guru yang mengalami gejala keracunan pangan itu memang sempat ikut mencicipi menu MBG hari Selasa (12/8/2025).

 

“Ada standar operasional prosedur di sekolah kami bahwa setiap menu MBG datang, ada tim yang mencicipi dulu, memastikan makanan tidak basi dan layak makan [guru juga ikut keracunan] ,” kata Yulia dihubungi, Rabu (13/8/2025).

 

Yulia menambahkan keracunan di sekolahnya berakibat pada diare terhadap 83 murid dari jumlah murid 174 orang. Saat pembagian MBG Selasa (12/8/2025) memang banyak siswa yang menolak menu mBG tersebut sehingga tidak semua mengalami gejala keracunan pangan. Hanya, dia belum bisa menjelaskan sebab penolakan itu.

 

Kasus keracunan menu MBG Sleman ini terungkap setelah banyak murid izin absen. Pagi hari, pihak sekolah melakukan pelacakan dan hasilnya semua murid absen mengalami gejala yang sama. Murid yang makan menu MBG dan masuk sekolah pun mengalami gejala yang sama.

 

“Kalau dari makanan rumah tidak mungkin, soalnya gejalanya sama semua. Dugaan kami ya berasal dari menu MBG,” katanya.

 

Koordinasi kemudian dilakukan dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Pemerintah Kapanewon Mlati. Murid bergejala yang berada di sekolah lalu dilarikan ke UPT Puskesmas Mlati II. Murid bergejala yang berada di rumah dianjurkan untuk memeriksakan diri ke faskes terdekat.