RADAR24.co.id — Anggota Komisi VII DPR Putra Nababan menyoroti pemberitaan sejumlah media pemerintah di antaranya TVRI, RRI, hingga Antara yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
Menurutnya, media tersebut harusnya berani memberitakan keresahan yang dialami rakyat sebab mereka digaji menggunakan uang pajak.
Hal itu disampaikan Putra dalam rapat bersama dirut sejumlah direktur utama (dirut) media pemerintah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (4/9/2025), Dilansir Radar24 dari tayangan YouTube Tribun, Minggu, 7/9/2025.
“Kita merasakan kejadian kemarin itu yang namanya mitra kita memang tidak hadir, TVRI RRI Antara memang hadir,” ujar Putra.
“Ingat ibu dan bapak di sini dibayarnya dari pajak. Jadi bukan hanya sekadar memberitakan pernyataan pemerintah atau DPR tapi juga memberitakan keresahan dan kesulitan rakyat,” sambungnya.
Putra menilai, media-media pemerintah cenderung bungkam saat mahasiswa dan rakyat demo tunjangan anggota DPR beberapa waktu lalu.
“Antara masih mending mahasiswa kritik DPR masih masuk Antara, tapi kalau mahasiswa kritik DPR pemerintah gak mungkin masuk TVRI atau RRI,” ucap Putra.
Panda juga mengingatkan bahwa semuanya dibayar dari pajak, Ia pun meminta bukan hanya sekedar memberitakan pernyataan pemerintah atau DPR tapi juga memberitakan keresahan dan kesulitan yang dialami masyarakat
” jangan lupa kalau saya lihat di akun sosial media dari 3 Lembaga ini mohon hampir tidak ada, kalau adapun Antara sedikit lumayanlah mahasiswa dari tim DPR masih masuk antara tapi kalau mahasiswa mengkritik DPR atau pemerintah enggak mungkin masuk TVRI nggak ada kok coba buka aja kok takut bener gitu loh” Tegas Putra.
Panda menyebut anggara bagi media tersebut sangat besar, mencapai 708 Miliar untuk stasiun daerah.
“anggarannya besar loh stasiun daerah aja 708 miliar” Sebut Putra.
Menurut Putra, program keuangan sangat besar sekali tapi tekniknya kecil, hal itu sangat dirasakan masyarakat.
“Lembaga-lembaga berita ini mereka bukan hanya sebagai toanya pemerintah toanya DPR yang kerjanya hanya meliput anggota dewan supaya diberitakan, bukan tapi betul-betul menjadi mata dan telinga dan suara masyarakat” Pungkasnya.