RADAR24.co.id — Siswa korban keracunan masalah Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah ribuan. Tapi pemerintah tetap ngotot melanjutkan program gak guna buang-buang duit negara TRILIUNAN yang sebenarnya bisa dipakai untuk program pendidikan yang lebih prioritas

“Mesti ada korban tewas massal sptnya baru mungkin akan ada perubahan sistem penyaluran MBG,” komen akun fb Viena Effendy Kok.

5.360 Siswa Keracunan MBG, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Berdasarkan catatan lembaga pemantau pendidikan, hingga pertengahan September 2025, tercatat 5.360 siswa menjadi korban keracunan makanan akibat program ini.

Angka itu bukan sekadar statistik, melainkan potret nyata dari lemahnya pengawasan negara terhadap kualitas gizi dan keamanan pangan anak-anak sekolah. Perlengkapan sekolah

Pertanyaan yang kemudian menyeruak: masih maukah pemerintah tetap melanjutkan program ini dalam kondisi seperti ini, Pak Presiden?

Pemerintah berulang kali menyebut MBG sebagai jawaban atas tantangan gizi buruk dan ketimpangan nutrisi.

Namun, kenyataan di lapangan sungguh berbeda. Ratusan kasus keracunan muncul di berbagai daerah.

Mulai dari Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Kalimantan, anak-anak dilarikan ke rumah sakit dengan gejala mual, pusing, hingga muntah-muntah.

Para orangtua resah, tenaga kesehatan kewalahan, dan sekolah-sekolah kelimpungan menghadapi krisis yang semestinya tidak perlu terjadi. Bukankah gizi mestinya menyehatkan, bukan meracuni?