RADAR24.co.id. — Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, melalui Dinas Pariwisata bakal menggelar event Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) yang akan berlangsung pada 8-12 Oktober 2025, bertempat di Lapangan Satrol Lantamal Vlll Bitung.
Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) tahun ini tampil beda, dengan mengusung tema “Harmony In Diversity” (Keharmonisan dalam Keberagaman) yang menjadi pusat kegiatan di Satrol Lantamal VIII, Kelurahan Pateten II, Kecamatan Aertembaga.
Kegiatan Event ini akan menghadirkan kemeriahan dalam balutan Budaya, dan Pariwisata terbesar di Sulawesi Utara yang dilandaskan dengan semangat gotong royong masyarakat Bitung.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas (Kadispar) Kota Bitung, Pingkan S Kapoh, SPt., MAP., melalui Event Director FPSL 2025, David Tambunan, mengatakan bahwa festival tahun ini akan menghadirkan sejumlah penyegaran.
Menurutnya, FPSL kali ini ada perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini kami lebih memfokuskan pada kegiatan sailing pass dan mural competition sebagai ikon utama.
Tentu saja, kegiatan UMKM, atraksi budaya, dan hiburan lainnya tetap menjadi bagian terpenting festival,” kata David Tambunan, saat diwawancarai sejumlah media, Rabu (24/9/2025).
Kami ingin menunjukkan bahwa Bitung punya kekayaan alam, budaya, dan kreativitas yang bisa dibanggakan. Ini semua kami kemas dalam satu event festival yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas tentunya,” tambah David.
Berikut ini penjelasannya terkait FPSL 2025 secara detail untuk lima hari penuh, antar lain :
Hari Pertama, Rabu 8 Oktober, festival dibuka dengan start expo ekraf dan UMKM, lomba tari tangkap cakalang, mural competition, dan Bitung Coffee Week.
Malam harinya akan ditutup dengan live music di area expo.
Kemudian pada hari Kedua, Kamis 9 Oktober, difokuskan pada Nature Day dengan gerakan wisata bersih, penanaman mangrove, penanaman karang, serta bersih-bersih pantai dan laut.
Atraksi tangkap bebek hingga lomba busana khas Bitung menjadi daya tarik tambahan sebelum malam ditutup dengan konser musik.
Pada hari Ketiga, Jumat 10 Oktober, menjadi puncak acara dengan label Harmony Day. Kegiatan dibuka dengan pasar murah, donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga penyerahan bantuan simbolis.
Siang harinya, FPSL 2025 secara resmi dibuka melalui ceremony yang menampilkan atraksi budaya. Acara inti adalah sailing pass dan karnaval laut, dilengkapi dengan lomba dancing on the boat.
Dilanjutkan pada malam puncak ditandai dengan konser musik besar di Satrol Lantamal VIII.
Hari Keempat, Sabtu 11 Oktober, masyarakat akan disuguhkan berbagai aktivitas seperti senam sehat, cooking competition, pertunjukan budaya siswa, hingga kontes motor.
Malamnya, live music kembali menghidupkan area expo.
Festival ditutup pada Hari Kelima, Minggu 12 Oktober, dengan Thanksgiving Day sebagai wujud syukur bersama warga Bitung.
David juga menekankan bahwa Festival Pesona Selat Lembeh 2025 bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah memperkuat identitas Kota Bitung sebagai destinasi wisata bahari unggulan.
“Kami ingin menampilkan kekayaan alam, budaya, dan kreativitas masyarakat Bitung dalam satu rangkaian acara yang bisa dinikmati semua kalangan,” pungkasnya.
Dengan semangat keharmonisan dan keberagaman, Festival Pesona Selat Lembeh 2025 diharapkan mampu menjadikan Selat Lembeh tidak hanya dikenal secara nasional, hingga internasional



