RADAR24.co id — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) berhasil melaksanakan program inovatif melalui hibah PKM Kemdiksaintek Tahun 2025, dengan fokus pada pemanfaatan kompor berbahan bakar oli bekas untuk meningkatkan efisiensi produksi baglog jamur tiram. Kegiatan ini diketuai oleh Immawati Asniar, M.I.Kom, dengan anggota tim Salamah, M.Pd dan Sofyan, M.Pd, bekerja sama dengan komunitas budidaya jamur tiram “Kepung Seto” di Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan.
Program ini didesain untuk menjawab tantangan utama yang dihadapi pelaku usaha jamur tiram, terutama terkait proses sterilisasi baglog yang selama ini menggunakan LPG atau kayu bakar. Ketergantungan pada bahan bakar konvensional menyebabkan biaya produksi meningkat, proses lama, serta kualitas sterilisasi kurang stabil. Melalui inovasi kompor oli bekas, tim PKM UML menghadirkan alternatif energi yang lebih hemat biaya, ramah lingkungan, dan mampu menstabilkan suhu sterilisasi sehingga meningkatkan kualitas baglog.
Ketua tim, Immawati Asniar, M.I.Kom, menjelaskan bahwa penerapan teknologi kompor oli bekas mampu menurunkan biaya energi hingga 30–40% dan mempercepat waktu sterilisasi menjadi 5–6 jam, jauh lebih efisien dibandingkan sebelumnya. “Inovasi ini tidak hanya membantu menekan biaya produksi, tetapi juga menjadi solusi pengelolaan limbah oli bekas yang lebih bermanfaat bagi lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan komunitas “Kepung Seto” menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada UML dan Kemdiksaintek atas program ini. Dengan adanya kompor oli bekas dan pendampingan digital marketing, komunitas kini mampu meningkatkan kapasitas produksi baglog serta memperluas akses pasar.
Kegiatan PKM ini tidak hanya menghasilkan teknologi tepat guna, tetapi juga membangun kemandirian masyarakat dalam mengelola usaha budidaya jamur secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Kedepan, tim PKM UML berkomitmen untuk mereplikasi program ini ke UMKM lain di Lampung Selatan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat



