RADAR24.co.id — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menyiagakan sejumlah personel dan peralatan menyikapi tingginya curah hujan sebagai bentuk kewaspadaan jika terjadi bencana alam.

Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat Jhon Edwar di Simpang Empat, Senin, mengatakan pihaknya tetap mengaktifkan posko dengan personel dan peralatan yang ada.

“Personel tetap siap siaga mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan bencana yang akan terjadi akibat cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau wilayah Sumatera Barat, termasuk Pasaman Barat, berada di bawah pengaruh penguatan Monsun Asia yang memicu dominasi angin baratan serta meningkatkan suplai massa udara lembap dari Samudra Hindia.

Kombinasi topografi Bukit Barisan dan fenomena atmosfer lainnya, seperti IOD negatif, aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial, serta anomali suhu muka laut diperkirakan meningkatkan pembentukan awan konvektif.

Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir.

Dampak cuaca ekstrem itu, katanya, berpotensi memicu beberapa bencana hidrometeorologi di Pasaman Barat antara lain banjir dan banjir bandang, tanah longsor, genangan, angin kencang, gelombang tinggi di wilayah pesisir, risiko sambaran petir serta jalan licin yang mengganggu aktivitas masyarakat.

“Saat ini kita rasakan beberapa hari ini hujan tidak berhenti pagi, siang dan malam. Untuk itu mari kita terus tingkatkan kewaspadaan antisipasi bencana hidrometeorologi basah banjir, longsor dan galodo,” katanya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan itu, kepada anggota bidang kedaruratan logistik dan tim reaksi cepat untuk beberapa hari ke depan tetap standby di posko dengan komunikasi yang lancar, periksa kesiapan kendaraan dan peralatan operasional dan secara terus menerus memantau perkembangan kondisi terkini disetiap wilayah rawan banjir dan longsor.

Lalu, koordinasi dengan pihak-pihak terkait, kecamatan maupun nagari (desa) dan segera laporkan ke pimpinan.

Bupati Pasaman Barat Yulianto juga mengeluarkan imbauan ke masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem bencana hidrometeorologi pada periode 21–27 November 2025 sesuai informasi dari BMKG.

“Kita meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka kesiapsiagaan bencana. Juga mengimbau kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan,” katanya.