RADAR24.co.id — Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) secara resmi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama satu minggu ke depan. Penetapan ini dilakukan menyusul tingginya intensitas hujan yang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah Pasbar.
Status tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Yulianto saat meninjau lokasi banjir terparah di Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Selasa (25/11).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Yosmar Difia, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Armen, serta sejumlah pejabat terkait. Rombongan hadir untuk memastikan kondisi masyarakat terdampak sekaligus memantau penanganan darurat yang tengah berlangsung.
“Kami datang untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan baik dan kondisi warga tertangani. Pemerintah daerah akan berupaya maksimal membantu pemulihan pasca banjir,” ujar Bupati Yulianto.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Pasbar menyerahkan bantuan logistik darurat kepada masyarakat Nagari Aia Gadang. Bantuan mencakup kebutuhan pokok seperti sembako, makanan dan minuman siap saji, termasuk roti, gula, kopi, serta air mineral.
Bupati juga meninjau fasilitas pendukung darurat, seperti Dapur Umum Nagari Aia Gadang dan Dapur Umum Dinas Sosial Pasbar, untuk memastikan ketersediaan makanan bagi warga dan pengungsi yang rumahnya tidak dapat ditempati. Mengingat kondisi cuaca ekstrem serta prediksi hujan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan, Bupati Yulianto mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Dengan ditetapkannya status Tanggap Darurat Bencana, saya meminta masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai untuk bersedia dan proaktif dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Keselamatan jiwa adalah yang utama,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar terus memantau informasi resmi terkait perkembangan cuaca. Pemerintah daerah melalui BPBD dan instansi terkait tetap siaga melakukan langkah penyelamatan dan penanganan lanjutan.
Pemerintah Kabupaten Pasbar turut mengajak seluruh pihak, termasuk relawan dan lembaga sosial, untuk bersinergi selama masa tanggap darurat sehingga penanganan bencana dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan efektif.



