RADAR24.co.id — Direktur Eksekutif Srikandi Energi Indonesia, Annisa Nuril Deanty, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pertamina sebagai perusahaan energi milik rakyat yang telah menunjukkan respon cepat, humanis, dan bertanggung jawab dalam memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi di tengah bencana banjir yang melanda Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

Annisa menilai kehadiran Pertamina bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi sebagai penjaga kehidupan bagi masyarakat, terutama kelompok rentan yang paling terdampak saat bencana terjadi. “Pertamina hadir dengan hati. Di saat banjir mengancam akses masyarakat terhadap BBM, LPG, dan energi lainnya, Pertamina memastikan distribusi tetap berjalan, khususnya untuk kebutuhan ibu hamil, lansia, anak-anak, dan kelompok rentan lain yang sangat bergantung pada stabilitas energi untuk keselamatan dan kesehatan mereka,” ujarnya.

Annisa menegaskan bahwa komitmen Pertamina dalam menempatkan kemanusiaan sebagai prioritas adalah bukti bahwa perusahaan ini benar-benar bekerja berdasarkan mandat konstitusi: mengelola energi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Annisa mengapresiasi langkah-langkah strategis Pertamina yang menyiapkan jalur distribusi alternatif, memperkuat stok di wilayah rawan banjir, serta menurunkan tim siaga untuk memastikan tidak ada masyarakat yang tertinggal dari akses energi.

“Kami memberikan penghargaan khusus kepada para pekerja Pertamina yang rela bertugas di tengah hujan deras, jalan yang terputus, bahkan risiko keselamatan, demi memastikan keluarga-keluarga di pengungsian tetap bisa memasak, menghangatkan diri, atau menyalakan alat kesehatan sederhana untuk balita dan lansia. Ini adalah bentuk pelayanan publik yang patut diteladani,” tambahnya.

Sebagai organisasi yang fokus pada pemberdayaan perempuan di sektor energi, Srikandi Energi Indonesia menilai bahwa jaminan energi di masa bencana berpengaruh langsung pada keselamatan perempuan dan anak. Annisa menekankan bahwa penyediaan energi yang berkeadilan, terutama bagi kelompok rentan, harus terus diperkuat melalui peran Pertamina sebagai garda terdepan ketahanan energi nasional.

Dalam pernyataannya, Annisa juga menyerukan pentingnya tobat ekologis, yaitu kesadaran kolektif untuk merawat bumi, memperbaiki tata kelola lingkungan, dan mencegah kerusakan yang memperparah bencana. “Banjir ini mengingatkan kita bahwa alam sedang memberikan peringatan. Kita harus kembali pada etika ekologis. Pemerintah, industri, dan masyarakat harus bergandengan tangan dalam menjaga lingkungan. Tobat ekologis bukan sekadar ajakan moral, tetapi kebutuhan mendesak agar generasi muda terutama anak-anak tidak terus hidup dalam ancaman bencana,” tegasnya.

Annisa menutup pernyataannya dengan harapan agar seluruh pihak memperkuat sinergi kemanusiaan dan ketangguhan energi. “Pertamina telah menunjukkan tanggung jawab sebagai perusahaan milik rakyat. Tugas kita adalah memastikan dukungan publik terus mengalir, agar pelayanan energi untuk masyarakat—khususnya bagi kelompok rentan—tetap menjadi prioritas utama,” pungkasnya.