RADAR24.co.id — Bupati Pasaman Barat Yulianto mendampingi Pangdam XX/TIB Mayjen TNI Arif Gajah Mada meninjau Jembatan Bailey di Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Minggu (14/12), sebagai langkah konkret memastikan akses transportasi masyarakat pascabencana kembali berfungsi optimal.
Jembatan Bailey tersebut menjadi penghubung vital antara Kecamatan Lembah Melintang dan Kecamatan Koto Balingka yang sebelumnya terputus akibat bencana alam. Selain meninjau jembatan, Pangdam XX/TIB juga menyalurkan bantuan logistik yang diangkut menggunakan helikopter.
Dalam rombongan Pangdam turut hadir Asops Kolonel Inf Medi serta Kolonel Nav Wahyu Bintoro, S.E., M.M., M.Han. Dari jajaran Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, hadir Bupati Yulianto bersama unsur Forkopimda, kepala OPD terkait, camat, wali nagari, serta pemangku kepentingan lainnya.
Bupati Pasaman Barat Yulianto menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pangdam XX/TIB beserta jajaran atas perhatian dan dukungan kepada masyarakat Pasaman Barat, khususnya dalam percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana.
“Kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak Pangdam XX/TIB beserta rombongan di Pasaman Barat. Terima kasih atas pembangunan Jembatan Bailey di Jorong Sikabau ini. Dengan adanya jembatan tersebut, akses masyarakat kembali lancar dan aktivitas warga dapat berjalan normal,” ujar Bupati.
Sementara itu, Pangdam XX/TIB Mayjen TNI Arif Gajah Mada menjelaskan bahwa pembangunan jembatan Bailey merupakan tindak lanjut perintah Presiden kepada TNI melalui Kodam XX/TIB untuk membantu pemulihan akses transportasi masyarakat yang terdampak bencana.
“Total ada empat jembatan Bailey yang dibangun. Dua berada di Kabupaten Solok, satu di Kabupaten Pariaman yang masih dalam proses, dan satu di Jorong Sikabau, Kabupaten Pasaman Barat, yang alhamdulillah sudah selesai 100 persen dan dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” jelasnya.
Ia berharap keberadaan jembatan tersebut dapat mendukung kelancaran aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah yang terhubung. Ke depan, TNI bersama pemerintah pusat juga merencanakan pembangunan tujuh jembatan Bailey tambahan serta lima jembatan menggunakan sistem Harmaco di wilayah Sumatera Barat.
“Semoga rencana ini dapat segera terealisasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa bantuan pembangunan jembatan akan terus diberikan sesuai dengan usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan laporan yang diterima, tercatat sebanyak 46 jembatan di Sumatera Barat terdampak bencana banjir.



