RADAR24.co.id — Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat mengapresiasi penyaluran ribuan paket bantuan sembako kepada warga Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, yang disalurkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI dan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, Kamis (18/12).
Penyaluran bantuan yang dipusatkan di Kantor Wali Nagari Sasak tersebut disambut antusias oleh masyarakat. Kegiatan ini turut disaksikan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Pasaman Barat, Endang Rirpinta, bersama sejumlah kepala perangkat daerah (OPD) serta pemangku kepentingan terkait.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Endang Rirpinta menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil Menteri UMKM atas perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat Sasak yang terdampak bencana banjir.
“Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat kami di tengah kondisi pascabencana. Ini ibarat bak sitawa sidingin bagi warga Sasak. Kami bersyukur karena perhatian ini datang langsung dari Bapak Wakil Menteri, yang juga merupakan putra daerah Sasak,” ujar Indang.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah Pasaman Barat belum dapat hadir secara langsung untuk menyambut Wakil Menteri UMKM dan rombongan.
“Atas nama pimpinan daerah, kami mohon maaf karena padatnya agenda sehingga kami ditugaskan mewakili. Namun hal ini tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih kami kepada Bapak dan Ibu semua,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza menjelaskan bahwa bantuan sembako tersebut merupakan bentuk kepedulian BRI melalui program TJSL kepada masyarakat yang terdampak bencana alam, khususnya banjir.
“Warga Sasak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang terdampak banjir. Kami berharap seluruh masyarakat diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini. Kami turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi, apalagi wilayah Sasak juga kerap menghadapi abrasi pantai,” katanya.
Helvi menambahkan, musibah yang terjadi hendaknya dimaknai sebagai ujian dan bentuk kasih sayang Tuhan, yang harus dihadapi dengan kesabaran dan ketawakalan.
“Kami berharap infrastruktur yang rusak dapat diperbaiki secara bertahap, dan masyarakat tetap memiliki semangat untuk bangkit dan menata kehidupan ke depan,” ujarnya.



