Oleh:Harpani (SEMA IAI Darul’ A’mal Lampung)

Ujung tahun 2025 dan awal tahun 2026 hendaknya dijadikan momen penting dalam melakukan kajian diri. Dua hal yang mesti dilakukan yaitu evaluasi diri atas perbuatan sebelumnya sehingga tahu akan perilaku selama ini, baik itu hal baik ataupun yang buruk. Kedua, menindak lanjuti evaluasi tentunya mempersiapkan diri untuk membangun pribadi, tidak mengulang kesalahan, kegagalan dan persiapan atau perencanaan diri yang lebih baik. Saat ini kita semua diajarkan bukan sebatas baik, baik sekali tapi lebih dari itu, yaitu unggul.

Pribadi unggul mestinya disertai nilai-nilai yang baik, lengkap dan terukur. Sampai di titik ini perlu penanaman nilai, selanjutnya disebut “Sadar Diri” Ada empat unsur yang membentuk kesadaran diri: Pertama: terus belajar memperluas pengetahuan.

Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Setiap pribadi membangun potensi diri sesuai kapasitas dan kompetensi.

Tujuannya adalah agar setiap pribadi mampu menggali potensi nilai diri masing-masing.

Kedua:Pemahaman Diri; Memahami makna dan nilai-nilai di balik kepribadian sebagai potensi.

Ketiga: Sikap Diri: Sikap positif yang menerima potensi nilai-nilai sebagai pedoman perilaku.

Keempat: Perilaku: Kepatuhan dan ketaatan dalam bertindak sesuai keyakinan, sesuai pengetahuan, pemahaman dan sikap yang diyakini.

Pentingnya Kesadaran diri: dapat membentuk pribadi tertib, tahu kapasitas, dan pribadi yang tenang di tengah lingkungan masyarakat, dunia kerja. Tercipta pribadi yang sadar akan hak-hak dan kewajiban, sebagai landasan berperilaku. Mampu memelihara hasil positif selang waktu lalu dan mengarahkan pembangunan diri menutupi kekurangan dan menciptakan suatu yang baru kemudian.

Cara Menumbuhkan Kesadaran Diri: Pendidikan, baik dari lingkungan keluarga, sekolah (formal/non formal), hingga pengalaman di masyarakat.

Keteladanan: memberi contoh baik. Melakukan aksi kegiatan positif, berupaya komitmen dalam berbicara, konsistensi dalam prosesur – alur – nilai yang diyakini dengan mempertimbangkan kemanfaatan bagi semua pihak.

Sebagai bagian dari masyarakat, maka kesadaran diri tidak sebatas membangun keunggulan pribadi, tapi lebih dari itu pribadi yang memiliki manfaat pada orang lain, kelompok, masyarakat dan negara. Semoga tahun 2026 dan seterusnya, tertanam semangat pembangunan diri yang ingin selalu berubah lebih baik.