RADAR24.co.id — Kemendukbangga/BKKBN — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, menerima bantuan untuk program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dari Chief Executive Officer Rumah Zakat Indonesia, H. Irvan Nugraha SH, MM.

 

Bantuan untuk 2500 sasaran Keluarga Berisiko Stunting di 15 provinsi yang diterima secara simbolis oleh Menteri Wihaji akan didistribusikan secara langsung oleh rumah zakat tersebut.

 

Penyerahan bantuan secara simbolis tersebut dilakukan pada acara pembukaan Rapat Koordinasi program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting serta Gelar Pengawasan Nasional Tahun 2025, di Auditorium Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, Jakarta, Senin (19/05/2025).

 

Bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2022 dengan ditandatanganinya Kesepahaman Bersama antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Rumah Zakat Indonesia. Kesepahaman itu terkait sinergitas program Bangga Kencana dengan program Desa Berdaya dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.

 

Kepada wartawan, Menteri Wihaji menjelaskan program Genting(Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) — sebagai salah satu Quick Wins Kemendukbangga — merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh. Sejak dilaunching, program Genting telah menyasar 147.000 penerima bantuan yang berasal dari Keluarga Beresiko Stunting, tanpa menggunakan dana APBN.

 

“Kita juga telah mendistribusikan 22.000 Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan Balita NonPaud, melalui sinergi dan kolaborasi terus menerus dengan Badan Gizi Nasional(BGN),” ungkap Menteri Wihaji.

 

Menteri Wihaji juga menandatatangani Kesepahaman Bersama (MoU) antara Kemendukbangga/BKKBN dengan beberapa mitra kerja, seperti Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) terkait Dukungan Pembiayaan Perumahan Bagi Pengelola dan Pelaksana program Kemendukbangga/BKKBN.

 

Para penerima meliputi Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga honorer/kontrak dan kader Institusi Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan di Kemendukbangga/BKKBN melalui program Pembiayaan Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera.

 

MoU juga dilakukan dengan Universitas Insan Cita dan Indonesia Yayasan Kita Bisa, terkait dukungan terhadap program Bangga Kencana serta Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting.

 

Penghargaan Pelayanan KB Serentak

 

Menteri Wihaji pada kesempatan yang sama juga memberikan penghargaan kepada Perwakilan BKKBN Provinsi dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Terbaik pada Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Serentak di Pasar Tradisional Tahun 2025.

 

Adapun penghargaan tersebut dibagi menjadi tiga wilayah regional, yaitu Jawa Bali, Luar Jawa Bali I, dan Luar Jawa Bali II, dengan kategori: rata-rata Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Terbanyak di Pasar Tradisional; Rata-rata Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Terbanyak di Pasar Tradisional; Capaian KB MKJP Tertinggi terhadap Total Pelayanan KB; dan Jumlah Pasar Tradisional Terbanyak yang Melayani KB. Khusus untuk penghargaan kepada Perangkat Daerah Kabupaten/Kota, terdapat satu kategori tambahan yaitu Pelayanan KB MKJP Terbanyak.

 

Untuk kategori Rata-rata Pelayanan KB Terbanyak di Pasar Tradisional tingkat provinsi, regional Jawa Bali, terbaik I diraih Provinsi Banten, regional Luar Jawa Bali I, disabet Provinsi Sumatera Utara, dan regional Luar Jawa Bali II, diraih Provinsi Kepulauan Riau.

 

AJ