RADAR24.co.id — Usai viral ditemukannya kepala tikus dalam mangkuk bakso, Pemerintah Kota Palangkaraya dan petugas dari BBPOM pun turun melakukan sidak untuk memastikan kebenaran kabar tersebut.

 

Saat di lokasi, Ketua Tim Kerja Informasi dan Komunikasi BBPOM Palangkaraya, Wahyuri, mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemilik usaha yang terletak di Jalan Yos Sudarso tersebut.

 

Pemilik warung yang sudah berjualan selama 20 tahun tersebut ini mengatakan bahwa pengolahan bakso dan peracikan bumbu dilakukannya sendiri

 

Ia mengaku jika dagingnya masih segar dan sebelum kejadian, Senin sampai Jumat bisa bikin bakso tiap hari menghasilkan 10 kg.

 

Lebih lanjut dari pengakuan pemilik warung, dirinya ataupun karyawan tidak ada mendengar atau komplain ke mereka secara langsung.

 

“Itu kan hanya kemungkinan, tahu-tahu viral enggak ada bukti, ada kepala tikus itu enggak ada, enggak ada menyampaikan.”

“Istilahnya biasanya kalau ada apalah, biasanya komplain, kalau komplain kan pasti diganti, tahu-tahu viral,” jelasnya.

 

“Pada saat membersihkan sisa piring tersebut, enggak ada kata karyawan saya, enggak ada yang ngelihat,” tambahnya lagi.

 

Dirinya menyangkal ada kepala tikus, sebab menurutnya saat membersihkan sisa makanan, terlihat habis semua.

 

Lanjutnya, seingatnya pada hari itu tidak ada orang yang komplain.

“Soalnya kan enggak tahu orangnya yang mana, karena enggak ada komplain secara langsung,” tukasnya.

 

Wahyuri mengungkapkan, dari hasil pemantauan tersebut hanya memberikan kesempatan kepada pemiliK usaha untuk melakukan tindakan perbaikan.

 

“Itu sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen mereka sesuai dengan rekomendasi yang kami berikan,” imbuhnya.

 

Tak ada sampel makanan yang diambil dari warung tersebut, Wahyuri menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengawasan berkelanjutan.

 

“Sampling itu artinya tidak semua kita ambil. Terkait isu biasanya yang relevan saja.”

 

“Kalau misalnya di dalam pengawasan secara teknis di lapangan kita tidak temukan penyediaan bahan yang dilarang, kita tidak melakukan uji sampel,” ungkapnya.

 

Menanggapi temuan ini, pemilik warung tersebut tak ingin berkomentar banyak.

 

“Kita cukup mengikuti arahan bapak ibu (Pemko Palangka Raya) yang sudah mengecek,” kata dia.

 

Kini pihak warung meminta maaf lewat akun TikTok @Bakso Mas Bejo Pky pada Sabtu (19/10/2024).

 

Dalam video tersebut, Joko selaku Manajemen Bakso Mas Bejo Palangkaraya meminta maaf baru menyampaikan tanggapan resmi atas penemuan kepala tikus tersebut.

 

“Pada hari ini, 18 Oktober 2024, atas nama Bakso Bejo Jalan Yos Sudarso Palangkaraya, ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang sangat disayangkan.”

 

“Di mana salah satu pelanggan kami menemukan benda asing dalam makanan yang di pesan,” ucapnya dalam video.

 

Penemuan kepala tikus juga mengejutkan Joko, karena pada saat itu tidak ada yang komplain dan tiba-tiba viral.

 

 

Joko mengungkapkan, penemuan kepala tikus ini tidak sesuai dengan standar kualitas serta pelayanan yang selalu mereka junjung tinggi selama hampir 20 tahun beroperasi.

 

“Kami telah melakukan invetigasi menyeluruh terhadap kejadian ini dan telah mengambil tindakan tegas untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” kata Joko.

 

Sementara itu, Ririndra yang mengaku sebagai keluarga pemilik warung Bakso Mas Bejo mengakui jika wajan ayam terbuka, sehingga memungkinkan tikus untuk masuk.

 

“Kemungkinan besar tikus itu masuk ke dalam wajan ayam. Wajan ayam memang tidak kami tutup, karena dalam kondisi panas, kami sekeluarga mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian kami semua dan kami akan lebih memperhatikan kondisi makanan dan tempat kami,” tulisnya.

 

Mereka juga akan melakukan saran dan masukan dari Dinas Kesehatan, DPKUKMP, BPOM, serta instansi terkait lainnya.

 

“Saran dan masukan dari pihak tersebut akan kami laksanakan sebagai wujud keseriusan kami, dalam merespon beredarnya informasi yang menimpa warung kami,” ujarnya

 

Joko menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan mediasi dengan korban difaslitiasi Humas Polda Kalteng.

 

Dia juga berkomitmen untuk meningkatkan kebersihan di seluruh proses pengolahan makanan hingga penyajiannya.

 

“Saat ini kami telah melakukan berbagai upaya seperti memperketat pengawasan pada setiap tahapan produksi, melakukan pelatihan ulang kepada seluruh karyawan, serta mengadakan inspeksi rutin secara berkala,” ungkap Joko.

 

Sementara itu, Murni yang juga perwakilan Manajemen Bakso Mas Bejo Palangkaraya menambahkan, dirinya menyadari bahwa kejadian penemuan kepala tikus menimbulkan kekhawatiran bagi pembeli

 

“Kami berharap pelanggan memberikan kesempatan untuk membuktikan keseriusan kami dalam memperbaiki situasi ini,” ucap Murni.

 

Menanggapi video permintaan maaf ini, pelanggan bakso mas Bejo, Yussy Marie menyebut, pihaknya masih akan menunggu pemilik warung untuk melaksanakan rekomendasi dari Pemko Palangkaraya sebelum melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

 

Menurut Yussy, video permintaan maaf tersebut semestinya bisa disampaikan lebih awal.

 

“Masih melihat kondisi selama seminggu ini, silakan mereka untuk menjalankan rekomendasi dari Pemko dulu,” ungkapnya.

 

Pemilik warung bakso Mas Bejo Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meminta maaf atas peristiwa ditemukannya kepala tikus di mangkok bakso pelangganya pada Sabtu (12/10/2024).

 

Penemuan kepala tikus tersebut sontak membuat informasi itu viral dan menjadi buah bibir warga.

 

 

Red