RADAR24.CO.ID, Lampung — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menargetkan angka kemiskinan di kota setempat turun menjadi 2 persen.
Hal itu dikatakan Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin, menanggapi pandangan umum fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, dalam Rapat Paripurna Tentang Raperda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Metro tahun 2025-2045, Jumat, 26/7/2024.
Wahdi menjelaskan, dalam RPJPD Kota Metro 2025-2045, angka kemiskinan di Bumi Sai Wawai pada 2025 ditargetkan sebesar 8,47 persen.
“Namun pada 2023, persentase penduduk miskin telah mencapai angka 7,28 persen,” kata Wahdi.
“Angka ini menunjukkan, bahwa capaian pengentasan kemiskinan yang dilakukan Pemkot Metro sudah lebih rendah dari pada pemerintah pusat, maupun pemerintah provinsi,” sambungnya.
Selain itu, dalam pengentasan kemiskinan dan ketimpangan tahun 2025-2045, rasio gini (indeks) atau kesenjangan pendapatan antarpenduduk sebesar 0,202 sampai 0,197.
“Kemudian, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Kota Metro terhadap PDRB Provinsi Lampung sebesar 2,50 persen,” jelasnya.
Kemudian, Pemkot Metro juga menargetkan pada 2025 sampai tahun 2045, pendapatan perkapita Metro naik dari 49,32 juta menjadi 72,05 juta per tahun.
Wahdi mengatakan, peningkatan pendapatan per kapita tersebut terdiri dari PDRB Kota Metro, produksi perikanan berjumlah 250,73 ton per tahun dan kontribusi PDRB industri pengolahan 15,54 persen.
“Peningkatan pendapatan per kapita itu akan dicapai melalui upaya pembangunan antara lain pembangunan infrastuktur, dukungan sektor UMKM, peningkatan investasi daerah, pembangunan SDM dan lainya,” bebernya.
Dia menjelaskan, pada 2023, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pendapatan per kapita Kota Metro sebesar Rp.45.236.830.
“Nilai ini merupakan nilai PDRB Kota Metro yang dihitung Atas Dasar Harga Berlaku atau ADHB setiap tahun. Sedangkan nilai Rp.29.907.123 merupakan nilai PDRB yang dihitung Atas Dasar Harga Konstan atau ADHK, serta faktor yang mempengaruhi perkembangan harga barang dan jasa,” jelasnya.
Kedepannya, lanjut Wahdi, pihaknya menginginkan, agar kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional, Kota Metro bisa meningkat.
“Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya indeks daya saing daerah, menjadi 4,940. Dan pada 2045, Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kota Metro, di kisaran 83,51 sampai 85,13,” ungkapnya.
“Selain itu, kita juga ingin emisi Gas Rumah Kaca atau GRK Kota Metro pada tahun 2045 bisa turun hingga 93,17 persen,” tandasnya.
Pewarta: Kiki.