RADAR24.co.id –– Setelah pemberitaan viral mengenai kondisi Edi Setiawan yang lumpuh di Desa Girimulyo , Kecamatan Marga Sekampung, Disdikbud Lampung Timur segera memberikan bantuan. Edi dan keluarganya menjalani kehidupan yang sangat memprihatikan. Hidup keluarga ini bergantung pada penghasilan istri Edi Setiawan dengan hanya Rp20-30 ribu per hari dari bekerja sebagai buruh harian lepas keluarga ini mengalami kesulitan besar, termasuk kekurangan pangan.

Edi Setiawan (37) bersama istri dan tiga anaknya telah tinggal di rumah sederhana bersebelahan dengan gedung sekolah SD diujung Desa Girimulyo. Kondisi ekonomi mereka yang sulit, dengan kondisi lumpuh, Edi mengandalkan sang istri bekerja sebagai buruh harian lepas untuk mencukupi makan sehari hari. Sedangkan anak ke 2 Edi harus putus sekolah, Ia juga pasrah dengan kelumpuhannya karena ketiadaan biaya.

Dalam kesehariannya, Rosmala istri Edi menghasilkan sekitar Rp20-30 ribu per hari, itupun bila ada warga yang membutuhkan tenaganya. Penghasilan yang jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya, termasuk makan sehari-hari.

Rosmala, bahkan mengaku pernah tidak makan seharian karena ketiadaan uang. Disisi lain, Rosmala juga harus menjaga suami yang sakit dan lumpuh yang menyebabkan ia kesulitan beraktivitas sehari-hari.

“Suami sakit tidak bisa kerja, ya mau gimana lagi. Kami harus sabar, meski kadang tak punya uang buat makan,” kata Rosmala saat ditemui, Sabtu (21/6/2025).

Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Timur merespons viralnya kondisi kemiskinan keluarga Edi Setiawan (47) dengan memberikan bantuan dan dukungan berupa fasilitas pengobatan dan pendidikan bagi anak ke dua yang saat ini putus sekolah.

Rosmala mengungkapkan, “Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan. Kadang-kadang kami tidak punya uang untuk makan seharian. Semoga ini bisa meringankan beban kami,” ujarnya.

 

Kepala Disdikbud Lampung Timur, Marsan menyatakan pihaknya segera melakukan tindakan setelah kondisi keluarga Edi viral di pemberitaan media online, Bantuan yang diberikan berupa uang, fasilitas pengobatan dan pendidikan bagi anak anaknya.

 

 

“Pengobatan gratis dan yang tak kalah penting adalah pendidikan untuk anak Bapak Edi yang saat ini putus sekolah berusia 12 tahun,” Kepada Radar24, Sabtu (21/6/2025), di kediaman Edi Setiawan.

 

“Kami berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan keluarga ini mendapatkan dukungan yang diperlukan, terutama terkait pendidikan dan masalah kesehatan yang ada,” tambah Marsan.

Disdikbud Lampung Timur menegaskan pentingnya respons cepat terhadap kasus-kasus serupa dan akan terus memantau serta memberikan bantuan sesuai kebutuhan.

Dengan bantuan yang diberikan, diharapkan keluarga Edi Setiawan dapat mengalami perbaikan kondisi hidup dan lebih siap menghadapi tantangan mendatang. Pemerintah daerah akan terus berupaya menangani isu-isu kesejahteraan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup warga miskin.

 

 

AJ