RADAR24.co.id. — Wakil Wali Kota Bitung, Randito Maringka memimpin langsung pelaksanaan Rapat Koordinasi Implementasi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung melalui Proyek Eco Fishing Port di Kantor PPS Bitung, Senin (11/08/2025).
Rapat juga dihadiri Deputi IV KSP Kasuri beserta jajaran tenaga ahli, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wagub Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam Amsakar Ahmad, perwakilan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dalam sambutannya, Randito menegaskan bahwa Kota Bitung dikenal sebagai salah satu pusat industri perikanan terbesar di Indonesia Timur. Keberadaan PPS Bitung, menurutnya, bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat, tetapi juga penggerak utama perekonomian daerah.
“PPS Bitung adalah sumber mata pencaharian bagi ribuan nelayan, pekerja pengolahan ikan, dan pelaku usaha di sektor kelautan. Karena itu, pengembangannya menjadi kunci keberlanjutan ekonomi pesisir,” ujar Randito Maringka.
Ia juga mengakui bahwa tantangan ke depan semakin kompleks. Perubahan iklim, penurunan stok ikan, tekanan terhadap ekosistem laut, hingga tuntutan pasar internasional terhadap praktik perikanan berkelanjutan menjadi hal yang harus dihadapi bersama.
“Semua tantangan itu menuntut kita melakukan transformasi. Di sinilah pentingnya Proyek Eco Fishing Port,” tegasnya.
Konsep Eco Fishing Port sendiri adalah pengelolaan pelabuhan perikanan yang ramah lingkungan, efisien, berbasis teknologi, dan berkelanjutan. Randito memaparkan, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan standar mutu produk perikanan sesuai persyaratan ekspor, mengoptimalkan efisiensi operasional pelabuhan melalui teknologi hijau, serta menjamin kelestarian sumber daya ikan.
Selain itu, proyek ini juga bertujuan memberikan manfaat ekonomi inklusif bagi nelayan, UMKM, dan masyarakat pesisir di sekitar pelabuhan.
“Rapat koordinasi ini sangat strategis karena di sinilah seluruh pemangku kepentingan duduk bersama, menyelaraskan langkah, membagi peran, dan menetapkan target yang jelas,” ucapnya.
Menurutnya, keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat atau daerah, tetapi juga pada komitmen industri, komunitas nelayan, akademisi, dan mitra pembangunan. Semua pihak diharapkan bersinergi demi kelancaran implementasi.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bitung siap memberikan dukungan penuh, baik dari sisi kebijakan maupun koordinasi lintas sektor.
“Kita ingin memastikan pengembangan PPS Bitung sebagai Eco Fishing Port menjadi model tata kelola perikanan terpadu yang menjadi rujukan nasional, bahkan internasional,” tambahnya.
Randito Maringka juga mengajak seluruh peserta rapat menjadikan momen ini sebagai langkah awal memperkuat kesepahaman dan komitmen bersama. Dengan kolaborasi erat dan visi yang jelas, ia optimistis PPS Bitung akan menjadi pelabuhan modern, hijau, dan memberi manfaat besar bagi generasi kini dan mendatang.
“Rapat Koordinasi Implementasi Pengembangan PPS Bitung melalui Proyek Eco Fishing Port, hari ini, Senin, 11 Agustus 2025, secara resmi saya nyatakan dibuka,”tutupnya.