RADAR24.co.id –– Suara gemuruh gamelan menggema megah di ballroom Hotel Grand Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, menandai pembukaan resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Wartawan Online (IWO) ke-1 tahun 2025. Tradisi pukulan gamelan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Otto Hasibuan menjadi simbol harmoni antara warisan budaya Indonesia dan dinamika jurnalisme digital modern, sekaligus membuka diskusi mendalam mengenai adaptasi kekuatan digital di era disrupsi. Rabu (23/10/25).

Dihadiri ratusan pengurus dari berbagai Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah (PD) IWO se-Indonesia, acara yang berlangsung pada 22-23 Oktober 2025 ini mengusung tema “Adaptasi Kekuatan Digital, Perkuat Kepemimpinan”. Ketua Umum PP IWO, Dwi Christanto, dalam sambutannya menekankan urgensi organisasi untuk bertransformasi agar tetap relevan sebagai pilar demokrasi. “Kepemimpinan di era digital bukan sekadar kebijakan, tapi nilai yang harus kita kejar bersama. Sebagai wartawan online, kita bukan hanya penyampai informasi, tapi juga kontrol sosial yang membantu pemerintah membangun kepercayaan publik,” ujar Dwi Christanto saat memimpin sidang pleno pada hari kedua, Kamis (23/10).

Pembukaan yang dramatis diawali pukulan gamelan oleh Otto Hasibuan, didampingi Dwi Christanto, Sekjen IWO Telly Nathalia, dan Bendahara Umum. Ritual budaya ini sengaja dipilih untuk merefleksikan semangat kolaborasi IWO dengan pemerintah, sekaligus mengapresiasi dukungan dari mitra seperti SinemArt dan Solusi Bangun Indonesia. Otto Hasibuan, dalam pidatonya, memuji peran IWO sebagai mitra strategis pemerintah dalam literasi digital. “IWO telah membuktikan diri sebagai garda terdepan dalam jurnalisme yang berimbang dan etis. Rakernas ini menjadi momentum untuk memperkuat integritas, terutama di tengah maraknya hoaks dan disinformasi,” katanya, sambil menekankan komitmen Kemenkominfo untuk mendukung IWO menjadi konstituen Dewan Pers.

Agenda Rakernas mencakup pembahasan program kerja nasional, strategi penguatan organisasi, dan sinergi antar wilayah. Beberapa poin krusial yang dibahas termasuk peningkatan Sekolah Jurnalistik IWO (SEJIWO) untuk adaptasi teknologi AI, serta inisiatif sosial seperti kampanye anti-hoaks. Delegasi dari daerah seperti Tanjab Barat, Lampung, dan Tegal menyampaikan aspirasi lokal, termasuk hasil Rakerwil Lampung Utara yang menyoroti tantangan jurnalisme daerah di era digital.

Dwi Christanto juga menyoroti komitmen IWO melawan oknum ilegal yang merusak citra organisasi. “Kami tegas menolak segala bentuk pemalsuan yang mengatasnamakan IWO. Organisasi ini mandiri, demokratis, dan diakui hukum. Rakernas ini bukti solidaritas kita untuk jurnalisme yang profesional dan bermartabat,” tegasnya.

Peserta Rakernas, termasuk kontingen Lampung yang dilepas langsung oleh Kadis Kominfo mewakili Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, optimis acara ini akan menjadi tonggak baru bagi IWO. “Kami bawa aspirasi daerah untuk dibahas di tingkat nasional. Tema kali ini sangat relevan dengan tantangan kami di lapangan,” ungkap Ketua IWO Lampung, Edi Arsadad.

Rakernas IWO 2025 rencananya ditutup sore ini Kamis (24/10/25) dengan kesepakatan bersama dan komitmen IWO sebagai wartawan online yang adaptif, berintegritas, dan progresif. Acara ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tapi juga memperkuat posisi IWO sebagai kekuatan utama dalam ekosistem media digital Indonesia.