RADAR24.co.id — Di tengah sorotan publik terhadap politik yang kerap terasa jauh dari keseharian rakyat, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo—atau akrab disapa Saras—muncul sebagai anggota DPR RI yang konsisten vokal dan progresif. Ia tak hanya berbicara soal anak muda serta perempuan saat kampanye, tapi aktif mendorong kebijakan nyata untuk kesetaraan kesempatan kerja, perlindungan generasi muda dari kekerasan digital, serta pemberdayaan di bidang ekonomi kreatif dan wirausaha.

Langkah Saras ini krusial karena generasi muda butuh ruang berkembang dan perlindungan, bukan sekadar janji kosong. “Saya sangat mendukung keputusan MKD, bagaimanapun Mbak Saras adalah wakil kami yang fokus menyuarakan aspirasi anak muda,” ujar Teo (31/10).

Sebagai ketua KNPI Provinsi Lampung, Teo memandang Saras bukan sekadar politisi, melainkan jembatan antara kebijakan dan suara generasi muda. Dukungan ini mencerminkan politik inklusif, empatik, dan berorientasi masa depan. Menurut Teo, kiprah Saras di DPR menandai arah politik baru yang relevan dengan tantangan zaman, termasuk:

– Pemberdayaan anak muda di ekonomi kreatif dan wirausaha;

– Perlindungan dari kekerasan digital serta diskriminasi;

– Advokasi kesetaraan gender dan penegakan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

“Saras menunjukkan bahwa pemimpin perempuan bukan simbol semata, tapi aksi nyata dengan empati dan keberanian menyuarakan isu yang sering diabaikan,” tambah Teo.

Bukti nyata terlihat pada Rapat Pimpurna Nasional (Rapimpurnas) KNPI di Kalimantan Tengah beberapa bulan lalu. Di sana, Saras lantang menyuarakan isu anak muda. Hal serupa ditegaskan Ketua Umum DPP KNPI, Ryano Panjaitan: “Pemuda hari ini harus dipersiapkan sebagai pelaku perubahan. Mereka perlu dibekali hard skill, soft skill, kemampuan mengambil keputusan, serta semangat kewirausahaan,” katanya saat pembukaan acara di Kalteng.