RADAR24.CO.ID, Jakarta — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) menutup pintu untuk mengusung Bobby Nasution dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto di Jakarta.

Menurut Hasto, penolakan terhadap menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah usulan dari bawah.

“Sudah ada pendaftaran-pendaftaran di daerah-daerah Sumatra Utara kemarin sudah melaporkan semua boleh mendaftar kecuali Mas Bobby, itu usulan dari bawah,” kata Hasto di depan kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Jumat (12/4/2024) malam.

Baca juga: Politikus PDIP Sebut Dapat Laporan Operasi Loloskan Partai Dekat Istana

Hasto menjelaskan, selama proses pendaftaran berlangsung, pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai dugaan kecurangan menjadi perhatian.

“Selama proses pendaftaran ini berlangsung, hal-hal yang menjadi kritik terbesar atas pelaksanaan Pemilu 2024 yang diwarnai abuse of power, penggunaan aparatur negara sumber-sumber negara, itu harus diatasi dulu. Kalau tidak, tidak ada gunanya Pemilu,” ujarnya.

Dia mengungkapkan tiga nama berpeluang maju dalam Pilkada Sumatera Utara akan diusung PDIP.

Baca juga: Masuk Bursa Calon Wakil Walikota Bitung St. Rifael Sitorus Maju Lewat Jalur Independen 

Ketiga nama itu di antaranya Edy Rahmayadi (Gubernur Sumut periode 2018-2023), Rahmansyah Sibarani, dan Nikson Nababan.

Terkhusus nama yang terakhir, Nikson Nababan resmi melamar menjadi calon Gubernur Sumut dari PDIP.

Nikson yang juga kader PDIP menyampaikan berkas pencalonannya pada Sabtu (6/4/2024).

Baca juga: Terpilih Sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Ruslan Abdul Gani Gelar Syukuran 

Terkait dinamika tersebut, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, PDIP sudah melakukan pemetaan dalam menjaring sosok-sosok potensial maju dalam Pilkada di berbagai wilayah, termasuk untuk di Sumut.”Kami sudah melakukan pemetaan politik. Kami melihat karakter dari masyarakat Sumatera Utara yg sangat kritis,” ucapnya.

 

Editor Abdul Jabar, sumber: Tribun