RADAR24.co id — Banyaknya pangkalan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg di lampung tengah masih belum menyentuh harga eceran tertinggi (HET) Rp. 20.000, yang sudah ditetapkan pemerintah berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/816/V.25/HK/2024.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Lampung Tengah, Hefki menduga Kondisi ini diduga ihwal dari pembentukkan Agen LPG 3Kg yang besarannya mencapai 2 – 3 Miliyar untuk gudang, izin operasional, apar dan persiapan lainnya “Agen membawahi pangkalan LPG 3Kg tidak dibatasi jumlahnya, kami menduga 1 agen bisa mencapai 30-50 pangkalan bahkan lebih” Kata Hefki saat ditemui di kantornya, (senin, 8/9/2025 )

Hefki juga menambahkan bahwa agen-agen LPG 3Kg di kabupaten Lampung Tengah ini sengaja membuat banyaknya pangkalan agar jumlah barang keluar dan meraup keuntungan besar “modal mereka (agen) ini besar, dugaan kami ini semacam konsorsium yang digerakkan kelompok tertentu, dalam hal ini juga pihak pertamina patra Niaga Lampung harus ikut bertanggungjawab karena lemahnya pengawasan dan pembiaran pangkalan yang berdekatan sehingga kesulitan mendistribusikan ke masyarakat sekitar pangkalan” tegas hefki.

Sebelumnya Tim DPD PGK Lampung Tengah sudah melihat situasi di lapangan perihal kesulitannya pangkalan menjual barang sedangkan setiap minggu mereka mendapat kiriman paling sedikit 100 tabung sampai 250 tabung tergantung sisa barang di pangkalan “ada beberapa pangkalan yang kami temui mengeluh bahkan mereka khawatir kena pinalty dari agen, maka dari itu kami minta Audit besar-besaran pertamina Patra Niaga Lampung yang punya kendali dan andil besar terhadap jalannya operasional tingkat Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), Agen, maupun pangkalan yang ada di kabupaten Lampung Tengah” Tutur Hefki.

Terakhir Hefki dan pengurus DPD PGK Lampung Tengah menghitung operasional tingkatan 25 agen yang terdata sampai saat ini “katakanlah satu (1) agen membawahi paling sedikit sekitar 30 pangkalan, bila 1 pangkalan paling minimal mendapat kiriman agen 100 tabung (bisa mencapai 250 tabung), ada sekitar 3000 tabung dalam satu minggu untuk 1 agen, artinya jika dikalikan 25 agen, perminggu ada sekitar 75.000 tabung yang terdistribusi, tentu ini berbanding terbalik dengan data Badan Pusat Statistik yang mencatat bahwa penduduk miskin di Lampung Tengah hanya sekitar 137,41 Ribu Jiwa, normalnya yang kami pahami bisa sekitar 2 minggu paling cepat habisnya pemakaian LPG 3Kg” tutup Hefki.

Pemerintah harus mengeluarkan jumlah bantuan Subsdi LPG 3Kg mencapai Rp. 2.250.000.000,-/minggu di Hitung pertabung pemerintah harus menanggung Rp. 30.000,-/Tabung Kondisi ini bisa lebih mengingat Tim DPD PGK Lampung Tengah menghitung jumlah paling minimal dan pemda Lampung Tengah tidak mempunyai data pasti dengan alasan kegiatan pangkalan, agen SPBE mutlak dibawah pertamina patra Niaga Lampung.