RADAR24.co.id — Pembangunan proyek kampung nelayan merah putih (KNMP) di Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, mendapat protes dari seorang warga, Ramiyati (45) warga Desa Margasari, mengaku lahannya seluas 1.290 M² diserobot dan digunakan dalam pembangunan proyek tersebut.
Selain lahan yang diserobot, Dia juga menuduh sejumlah tanaman berupa pohon ditebangi tanpa izin, hingga Ramiyati mengadukan kasus tersebut ke Polres Lampung Timur pada Senin (13/10/2025), pukul 14.00 Wib.
Ramiyati mengatakan, awalnya tanah miliknya hendak dibeli, namun dirinya mengaku tidak hendak menjualnya.
Namun karena alasan dari Kepala Dusun akan digunakan untuk pemakaman dia setuju dengan harga 140 juta.
“Tapi saya minta DP 50 juta enggak ada kabar, tiba tiba dapat info tanah sudah digusur untuk proyek” Ujarnya.
Ramiyati mengaku baru mengetahui tanahnya telah diuruk dan diratakan pada Jumat (10/10/25), ” Saya dikasih tau sama warga saat menghadiri pesta hajatan, warga itu nanya ke saya apa tanah Bu Hajah dijual, dan saya jawab enggak. lalu orang itu bilang bahwa tanah saya sudah di ratakan” Ujarnya, Rabu 15/10/25 saat dihubungi wartawan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Rumiyati lalu mendatangi lokasi ditemani sang anak untuk melihat secara langsung kebenarannya, ” Sampai disana memang benar lahan saya sudah rata dan pohon-pohon nya sudah tidak ada semua” kata dia.
Ia berharap atas pengaduan nya ke polres Lampung Timur dapat ditindaklanjuti untuk mendapatkan keadilan dan hak-haknya sebagai masyarakat.
Tukar Guling Lahan Milik Warga
Beda halnya warga bernama Jumarin (62) seorang penjual nasi uduk warga Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Ia dengan sukarela menyerahkan tanahnya dijadikan lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) tahun 2025.
Tanah seluas 4000 M2 di tambah akses jalan 60×5 Meter menuju titik lokasi milik Jumarin tersebut dilakukan tukar guling dengan tanah aset milik desa seluas 1000 Meter2 di tempat lain.
“Tanah ini dari hasil saya berdagang kecil-kecilan selama 25 tahun. Lantaran beberapa kali pengadaan tanah lokasi untuk program KNMP yang bermasalah, maka saya berinisiatif sendiri untuk merelakan di jadikan lokasi proyek yang menurutku kedepan sangat bermanfaat untuk para nelayan” ungkap Mbah Jumarin, (13/10/2025).
“Yang penting bisa bermanfaat untuk kepentingan orang banyak ya gak apa-apa. Saya juga meminta agar Ibu Bupati bisa membangun akses jalannya, serta yang terpenting adalah realisasi perbaikan jembatan antara Desa Sukorahayu menuju Margasari juga dibangun secepatnya” tambahnya.
Kepala Desa Sukorahayu Afria Syahdi membenarkan hal tersebut, bahkan saat penyerahan serta musyawarah mufakat terkait lokasi tanah yang akan di bangun program KNMP di hadiri langsung oleh Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah.
Kades Afria Syahdi juga meminta maaf karena sebelumnya terdapat miskomunikasi hingga beberapa kali mengalami masalah terkait tanah tempat lokasi akan di bangunnya proyek itu. Dia menampik jika adanya isu dirinya telah melakukan penyerobotan tanah milik warga sebelumnya.
“Tidak ada penyerobotan tanah dari kami, karena semuanya itu untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadiku agar program KNMP dari Bapak Presiden bisa berjalan dan itu nantinya bisa bermanfaat untuk para nelayan desa ini” terang Kades.
KNMP Bangkitkan Perekonomian Warga di pesisir Lampung Timur
Sementara Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah memastikan agar pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) program Presiden Prabowo selesai sesuai target. Proyek yang akan dilaksanakan tersebut berada di Desa Sukorahayu dan Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai pada tahun 2025 ini.
Tujuan program itu menurut Ela Siti Nyamah diharapkan akan kembali untuk kebutuhan para nelayan setempat serta bisa mendongkrak pertumbuhan perekonomian. Warga sekitar di minta ikut membantu mensukseskan program tersebut.
“Jangan ruwet-ruwet, ini harus tancap gas dan bisa selesai sesuai target. Saya minta masyarakat membantu mensukseskan pembangunan program ini” kata Ela, saat meninjau lokasi di Desa Sukorahayu, Senin (13/10/2025).
Ela meminta maaf, lantaran proges pembangunan proyek itu sempat terhambat lantaran permasalahan pengadaan lahan di Desa Sukorahayu sebelumnya. Dia menegaskan bahwa hal itu kini telah terselesaikan dengan baik.
“Sudah kita musyawarahkan mufakat, dan berkomitmen, tanda tangan fakta integritas agar semua bisa mengawal dan membantu program strategis Bapak Presiden ini” ujarnya.
Ela mengungkapkan bahwa 2 desa yang menjadi prioritas Kampung Nelayan oleh Kementrian KKP bertujuan mendekatkan akses fasilitas untuk kebutuhan serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi di sekitar.
“Dengan dibangunnya beberapa fasilitas itu, Mudah-mudahan menjadi awal kebangkitan ekonomi di Desa Sukorahayu dan Margasari kedepan” terang Ela.
Rencananya, fasilitas yang akan di bangun diantaranya adalah Pabrik Es, Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBUN), Costorage, Bengkel serta pengedokan Perahu nelayan, lokasi UMKM dan fasilitas lainnya.
Fasilitas tersebut nantinya juga akan dikelola oleh pengurus Koperasi Merah Putih desa setempat untuk membangkitkan perekonomian warga di pesisir Lampung Timur.




