RADAR24.co.id — Kepolisian Polsek Wonosobo memastikan memproses kasus dugaan penganiayaan yang terjadi di Pasar Soponyono, pada Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. Laporan terkait insiden ini diajukan oleh Burdadi Efendi, seorang juru parkir pasar setempat, dengan terlapor bernama Yogi.
Kapolsek Wonosobo, Iptu Tjasudin, S.H., menegaskan bahwa pihaknya telah memproses laporan tersebut dan melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap pelapor, terlapor, serta beberapa saksi. Pihaknya juga masih mencari tambahan saksi untuk memperkuat proses penyelidikan.
“Semua sudah di-BAP, baik pelapor maupun terlapor serta para saksi. Kami juga masih mencari saksi tambahan dalam perkara ini,” ujar Iptu Tjasudin mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rivanda, S.I.K., Rabu 4 Desember 2024.
Kapolsek menjelaskan, berdasarkan keterangan pelapor, insiden pemukulan memang terjadi, namun pelapor tidak melihat adanya penggunaan senjata dalam kejadian tersebut.
Sementara itu, menurut keterangan terlapor Yogi, ia mengakui bahwa dirinya sempat memegang korek api berbentuk senjata, namun tidak digunakan dalam insiden tersebut.
“Pelapor tidak melihat adanya senjata, tetapi terlapor mengakui memegang korek api berbentuk senjata,” jelas Iptu Tjasudin.
Setelah rangkaian tahapan pemeriksaan selesai, Polsek Wonosobo berencana melakukan gelar perkara bersama Sat Reskrim Polres Tanggamus untuk menentukan status hukum dalam kasus ini.
“Perkara tersebut akan dilaksanakan gelar perkara di Sat Reskrim Polres Tanggamus untuk menentukan kelanjutannya,” tegasnya.
Kesempatan itu, Kapolsek Wonosobo mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kondusifitas di wilayah hukum Polsek Wonosobo.
“Mari bersama-sama menjaga kondusifitas di wilayah hukum Polsek Wonosobo, kami tentunya akan menangani perkara tersebut dengan profesional,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Juru parkir di pasar Wonosobo, Tanggamus, Burdadi Effendi dianiaya dengan cara dipukuli oleh dua orang kakak beradik berinisial YG dan OP. Tak hanya dipukuli korban bahkan ditembak menggunakan airsoftgun.
Belakangan diketahui kedua pelaku penganiayaan tersebut merupakan keponakan dari Panglima Penggitokh Alam Tanggamus sekaligus Ketua DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Mirza Yb.
Peristiwa itu terjadi di area pasar Wonosobo pada Kamis, 28 November 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.
Dijelaskan Burdadi, insiden bermula ketika ia diminta YG untuk memindahkan lima unit sepeda motor yang terparkir tepat di depan rumahnya.
Mendengar permintaan YG, dirinya pun lantas memindahkan satu persatu motor ke tempat lain agar tidak menghalangi jalan keluar mobil milik YG.
Baru memindahkan empat motor, terdengar lagi permintaan dari YG yang menyuruhnya agar secepatnya memindahkan motor yang tersisa. Burdadi pun menimpali dengan memintanya untuk bersabar.
Tidak terima dengan perkataan Burdadi, sontak YG langsung turun dari mobil dengan berteriak memaki-maki dirinya sambil menunjuk-nunjuk wajah Burdadi dengan emosi.
“Saya tembak kamu ya !,”kata Burdadi menirukan ucapan YG, Rabu, (4/11/2024).
Usai berkata demikian, sambungnya, YG kemudian berbalik arah dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Tak berselang lama, YG pun keluar bersama adiknya OP yang tanpa basa-basi langsung menyerang Burdadi dengan pukulan yang bertubi-tubi secara membabi buta.
Tidak kuasa menghadapi hantaman keduanya, Burdadi pasrah. Meski tidak melawan, ia tetap mencoba menyelamatkan diri dari serangan yang diarahkan padanya.
“Waktu kejadian itu, YG menembakkan air soft gun sebanyak tiga kali ke arah atas. Karena takut, kemudian setelah itu saya melarikan diri. Ketika saya kabur, YG kembali menembak tiga kali yang kesemuanya diarahkan ke tubuh saya,” ungkapnya.
Meski babak belur mengalami luka-luka di sekujur tubuh akibat pengeroyokan, dan cidera dibagian kaki akibat terjatuh saat berlari, beruntung tidak ada peluru yang mengenainya. Karena pada saat itu, ia melarikan diri dan masuk kedalam sebuah gang yang tak jauh dari tempat kejadian.
“Ketika saya fikir sudah aman, terus saya kembali lagi ke tempat kejadian. Tak disangka keduanya masih disitu. Kemudian, ketika melihat saya, YG kembali mengejar dan menembak saya lagi,” ucapnya.
Atas kejadian yang menimpanya, Burdadi mengaku trauma. Kejadian ini pun telah dilaporkannya ke Polsek Wonosobo.
“Sudah saya laporkan pada hari itu juga. Saya harap aparat berwenang segera bertindak,”sergahya.
Red