RADAR24.co.id — Puluhan murid Sekolah Dasar (SD) Guppi 1 (Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam) di Kelurahan Bitung Barat Satu, Kecamatan Maesa kota Bitung telantar karena gedung sekolah tempat mereka belajar digembok oleh pemilik lahan.
Akibat penggembokan ini, proses pembelajaran yang baru dimulai pada Senin pagi (6/1/2024) sempat terhamba.
Ara Siswa tersebut berdiri didepan pintu sambil mendorong dan berteriak “Pak Buka Pintu Torang Mo Sekolah”.
Kepala Sekolah SD Guppi 1, Norma Umamah, kepada wartawan mengatakan bahwa, penggembokan ini dilakukan oleh pemilik lahan, bernama Sukriyanto Puluhulawa, dengan alasan ingin menggadaikan sertifikat tanah sekolah ke bank untuk mendapatkan dana.
“Pemilik lahan pernah mengatakan kepada saya ingin menjaminkan sertifikatnya ke bank, namun saya belum pernah melihat apakah sertifikat tersebut atas nama dia,”kata Kepsek Norma Umamah.
Lebih lanjut Kepsek juga menjelaskan bahwa, Sukriyanto meminta kepada saya, agar pihak sekolah untuk bekerjasama dalam membayar setoran ke bank jika sertifikat berhasil digadaikan. Namun, biaya tersebut nantinya akan menjadi tanggungan pihak sekolah.
“Proses penggadaian ini memerlukan biaya yang diharapkan dapat ditanggung oleh sekolah. Namun, keputusan tersebut harus melalui koordinasi dengan pihak yayasan,”ucapnya.
Kepsek juga mengatakan, Sukriyanto juga pernah menyampaikan kepada saya, untuk membangun gedung sekolah menjadi dua lantai jika dana dari bank sudah cair.
“Saat berbicara kepada kami, pemilik lahan mengatakan akan membangun gedung menjadi dua lantai setelah sertifikat digadaikan,” ungkap Norma.
Akibat penggembokan tersebut, 82 siswa SD Guppi 1 terpaksa menghentikan aktivitas belajar mengajar.
Para orang tua dan murid terlihat menunggu di depan sekolah, yang hingga kini masih dalam keadaan tergembok.
Sementara Sukriyanto sampai saat ini belum bisa di hubungi terkait dengan penggembokan pintu pagar sekolah tersebut, hingga berita ini diterbitkan