RADAR24.co.id. — Komisi l Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bitung melakukan inspeksi mendadak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bitung, Selasa (01/7/2025).
Kunjungan 5 Anggota DPRD tersebut, ialah Nabsar Badoa, Hevie Sumarauw, Syam Panai, Edwin Podo, Cherry Mamesah. Mereka diterima langsung oleh Kepala Sekolah, Tommy Paat, Spd., beserta jajarannya.
Usai melakukan pertemuan dengan Kepsek, Nabsar Badoa menegaskan kehadiran wakil rakyat secara langsung guna menindaklanjuti berbagai aspirasi dari masyarakat, khususnya dalam dunia pendidikan.
Menurut Nabsar, tugas DPRD tidak terbatas pada jam kerja biasa. “Sebagai wakil rakyat, tugas kami berlaku satu kali 24 jam sesuai Tata Tertib (Tatik) DPRD. Aspirasi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pendidikan, harus kami tindak lanjuti segera,” ujarnya.
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah permasalahan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025. Berdasarkan data yang diperoleh, SMPN 2 hanya menerima 420 siswa, sementara jumlah pendaftar mencapai lebih dari 600 orang.
“Ini berarti sekitar 200 siswa tidak tertampung. Ini masalah serius yang harus kita cari solusinya bersama. Kami datang untuk memastikan bahwa proses PPDB ini dilakukan secara adil dan transparan,” lanjut Nabsar.
Ia menambahkan, kepala sekolah dan panitia PPDB telah menjalankan tugas dengan baik. Namun, jumlah kuota yang terbatas menjadi tantangan tersendiri dalam menjawab antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap sekolah tersebut.
Nabsar menyoroti pula adanya perbedaan jumlah murid per kelas antara SMPN 1 dan SMPN 2. Di SMPN 1, setiap kelas menampung hingga 38 murid, sedangkan di SMPN 2 hanya 35. “Padahal secara fisik, ruang kelas di SMPN 2 masih mencukupi,” katanya.
DPRD, menurutnya, akan segera menyampaikan temuan lapangan ini kepada Walikota dan Wakil Walikota Bitung.
“Kami tidak ingin pemimpin daerah tinggal diam. Ini soal masa depan pendidikan anak-anak kita,” tegasnya.
Rencananya, DPRD akan menggelar pertemuan bersama dengan pemerintah kota guna mencari solusi, bahkan menjajaki kemungkinan menghubungi Kementerian Pendidikan untuk bantuan kebijakan.
“Kami akan usulkan hearing bersama Kadis Pendidikan dan pejabat-pejabat terkait. Jika perlu, besok sudah kita jadwalkan, karena proses PPDB sudah hampir selesai,” tegas Nabsar.
Ia berharap ada langkah cepat yang tetap sesuai aturan agar siswa-siswa yang belum tertampung bisa memperoleh haknya untuk mengenyam pendidikan.
Kepala SMPN 2 Bitung, Tommy Moudy Paat, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran DPRD Komisi I. Ia menyatakan, pihak sekolah terbuka atas masukan dan sudah menyampaikan laporan-laporan kepada dewan pendidikan.
“Kami sudah menjalankan seluruh proses PPDB sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semua langkah yang kami ambil bertujuan untuk mendukung mutu pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan di SMPN 2,” ungkap Tommy.
Tommy menambahkan, pihak sekolah terus berusaha meningkatkan kualitas layanan pendidikan, termasuk transparansi dalam setiap proses administratif seperti penerimaan siswa baru.
Dengan kunjungan dan perhatian langsung dari DPRD, pihak sekolah berharap ada solusi jangka panjang agar akses pendidikan di Bitung semakin merata dan tidak ada siswa yang tertinggal.