RADAR24.CO.ID, Lampung — Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin memaparkan penguatan konsep kerja sama lintas sektoral dalam upaya penanganan stunting di kota setempat.

Menurutnya, butuh peran semua pihak dalam upaya menekan angka kasus stunting. Pemerintah harus memikirkan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama ibu hamil dan menyusui.

“Hal itu jelas membutuhkan banyak kolaborasi dan sinergi pemerintah. Selain itu, juga perlu pemberdayaan masyarakat dan lembaga-lembaga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” kata Wahdi, saat diwawancarai awak media dalam kegiatan ‘Pencanangan Gerakan Intervensi Serentak dalam Pencegahan Stunting Kota Metro’ di Posyandu Dahlia, area Kelurahan Purwoasri, Kecamatan Metro Utara, Senin, 10/6/2024.

“Lewat gerakan semacam ini, kita berharap agar arah langkah kita bisa difokuskan kepada ibu hamil dan balita. Sebab, kesehatan ibu dan anak sangat penting dalam upaya penurunan stunting,” imbuhnya.

Wahdi menjelaskan, stunting merupakan suatu permasalahan global. Dalam penanganannya, Pemkot Metro telah melakukan berbagai macam sosialisasi pencegahan, hingga langkah penanganan yang edukatif untuk membangun pemahaman masyarakat.

Dalam kegiatan itu, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi juga turut hadir didampingi Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin dan Wakil Wali Kota, Sekda beserta jajaran Forkopimda.

Dalam kesempatannya, Arinal menjelaskan, stunting sebagai masalah besar yang harus ditangani bersama. Dia menyebut, sejauh ini Provinsi Lampung berada di posisi ke empat se-Indonesia sebagai provinsi dengan tingkat stunting terendah, dengan persentase sebesar 14,9 persen, disumbang oleh Kota Metro di angka 9,3 persen.

“Stunting bisa berpengaruh pada kecerdasan anak. Maka, ini harus ditunjang dengan mengonsumsi makanan yang sehat, seperti telur dan ikan. Angka stunting bisa saja melonjak jika tidak ada intervensi dari pihak terkait,” kata Arinal.

“Maka dalam hal ini, peran pemerintah sangat krusial dalam menggawangi kasus stunting di Lampung,” tandasnya.

Pewarta: Kiki.

Reporter: Redaksi

Tag