RADAR24.co.id — Sesosok mayat laki-laki ditemukan warga mengapung di perairan laut Selat Lembeh, Selasa (5/11/2024).
Kapolres Bitung AKBP Albert Zai melalui Kasi Humas Iptu Abdul Natip Anggai membenarkan penemuan mayat tersebut.
” Ia benar tadi sekitar pukul 07.15 Wita, warga telah menemukan mayat laki-laki mengapung di perairan laut Selat Lembeh”
“Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga bernama Rustam Lipoto (40) warga kelurahan Girian Indah, dan Harun Laiya (27) warga kelurahan Bitung Barat Satu, Kecamatan Maesa,”ucapnya.
Kasi Humas menjelaskan, bahwa menurut keterangan Rustam dan Harun, bahwa sekitar pukul 07.15 Wita mereka sedang berada di atas kapal yang sedang berlabuh di perairan selat Lembeh, tiba-tiba melihat adanya sesuatu yang terapung.
Keduanya lalu menggunakan perahu (Ayuda), mendekatinya. Setelah dekat dipastikan yang mengapung tersebut adalah mayat.
Setelah mengetahui terkait kebenaran mayat, Rustam dan Harun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas Security PPS Bitung.
Dengan adanya laporan penemuan mayat tersebut, petugas Security PPS meneruskan laporan kepada Polsek Aertembaga.
Dari ciri ciri yang dapat dikenali, mayat yang ditemukan dipastikan berinisial CSD alias Christian (32) warga kelurahan Aertembaga Satu, Kecamatan Aertembaga
Menurut keterangan saksi bernama Anggel Damapolii (34) warga kelurahan Aertembaga Satu, Kecamatan Aertembaga menjelaskan korban memiliki riwayat penyakit epilepsi dan rutin mengonsumsi obat.
“Korban terakhir kali terlihat di rumah pada Minggu, 3 November 2024,” jelasnya.
Kapolsek Aertembaga, Iptu Tuegeh Darus, bersama dengan Tim INAFIS Polres Bitung tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah, yang kemudian dibawa ke RSUD Manembo-nembo untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Dari hasil pemeriksaan dokter forensik Geeberd Dundu, S.FM, menunjukkan bahwa tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan kematian diduga akibat kambuhnya penyakit epilepsi yang diderita, dengan tanda-tanda seperti lidah tergigit,”kata Kasi Humas Iptu Abdul Natip Anggai.
Adanya kejadian tersebut, Pihak keluarga telah menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi,”tutupnya.
Pewarta: Syarif