RADAR24.co.id — Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Dr. Johanis Victor Mailangkay SH, MH., bersama Wali Kota Bitung, Hengky Honandar SE, dan Kepala Badan Karantina Nasional, Sahat Manaor Panggabean melepas ekspor komoditas perkebunan dan perikanan sebanyak 213,75 ton, Rabu (23/4/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan di Pelabuhan Petik Kemas (Pelindo) Bitung, turut dihadiri oleh Forkopimda, GM Pelindo lV Bitung.
Ekspor ini mencapai nilai ekonomi sebesar 13, 361 Miliar. Dengan negara tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Italia, Belgia, Rusia, Arab Saudi, India, dan China.
Komoditas unggulan yang diekspor antara lain, hasil perkebunan seperti konsentrat air kelapa, kelapa kupas, bunga pala, serta produk olahan perikanan dalam hal ini ikan kaleng, yang telah melewati proses karantina dan memenuhi standar ekspor internasional.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulut, Victor Mailangkay mengapresiasi dan berterimakasih atas kontribusi seluruh pelaku usaha, serta pihak- pihak yang telah bersinergi mewujudkan ekspor ini.
“Ini bukti bahwa Sulawesi Utara mampu bersaing di pasar internasional. Pemerintah Provinsi terus mendorong pembangunan perekonomian daerah, dalam peningkatan kualitas produk lokal agar dapat menembus lebih banyak negara tujuan ekspor” ungkap Wagub Victor Mailangkay.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Nasional, Sahat Manaor Panggabean menegaskan pentingnya sertifikasi dan pengawasan mutu produk ekspor demi menjaga kepercayaan pasar luar negeri.”Kami pastikan seluruh komoditas yang diekspor telah melalui prosedur karantina dan sertifikasi yang ketat,” ujar Sahat.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Bitung, Hengky Honandar menyatakan bahwa Bitung akan terus dikembangkan sebagai pintu gerbang ekspor Indonesia timur.
“Bitung memiliki potensi besar sebagai pintu gerbang untuk logistik dan ekspor nasional. Kami akan terus perkuat infrastruktur dan kolaborasi antar sektor”, tegas Wali Kota Hengky Honandar.
Perlu diketahui, sepanjang periode Januari–April 2025, total nilai ekspor dari Provinsi Sulawesi Utara tercatat mencapai Rp2,14 triliun, mencerminkan tren positif pertumbuhan sektor perdagangan luar negeri.
SY