RADAR24.co.id — Inisiatif Lampung Sehat (ILS) Lampung timur bersama Mahasiswa Magang Kampus merdeka pada tanggal 28 Oktober 2024 melakukan audiensi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Braja Asri di Kantor Desa Setempat.
Audensi bertujuan untuk membahas teknis dan alur pembentukan desa peduli Tuberkulosis (TB) di Lampung Timur.
Audiensi dipimpin langsung oleh Kepala Desa Braja Asri Darusman, dihadiri perangkat Desa, komunitas desa peduli TB serta tokoh masyarakat.
Tim dari SSR ILS Lampung Timur dan mahasiswa magang meminta informasi pemanfaatan Anggaran Dana Desa (ADD), penyediaan fasilitas kesehatan, serta penguatan program pemberdayaan SDM.
Darusman, menyebut pemanfaatan Anggaran Desa untuk kesehatan telah dianggarkan dengan nilai 5 juta rupiah setiap tahunnya.
“kebutuhan anggaran desa untuk kesehatan sudah kita anggarkan setiap tahunnya senilai 5 juta Rupiah” ujarnya.
Dana tersebut digunakan untuk menunjang operasional kegiatan seperti sosialisasi ke masyarakat, bantuan pemeriksaan tes TCM (GeneExpert) dan sebagainya. Alur pelayanan Tuberkulosis di Desa:
Ditempat yang sama Ketua Kader Tim Penggerak PKK Desa Braja Asri Susiati mengatakan, Pemdes telah berupaya maksimal melakukan pengawasan terhadap warga dari penyakit TB.
“Jika ada masyarakat kita yang sudah memiliki ciri ciri TB maka kita akan mendatangi langsung rumahnya dan kita berikan pot dahak untuk kemudian pot dahak tersebut kita kirimkan ke puskemas”
Pemerintah desa berkomitmen untuk segera mewujudkan program eliminasi TB Di Desa Braja Asri agar terwujudnya desa yang sehat dan bersih terbebas dari Tuberkulosis mengajukan permohonan anggaran kepada pemerintah daerah untuk perbaikan jalan tersebut.
“Ini adalah langkah awal yang baik untuk memastikan audiensi kepada aparat pemerintah desa ini bahwa program yang kami jalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. dan untuk melatih mental adik-adik mahasiswa dalam berkecimpung di masyarakat,”ujar Bapak Mewan, Ketua SSR ILS Lampung Timur
.Audiensi ini berlangsung dengan suasana yang penuh keakraban dan keterbukaan, di mana mahasiswa dan pemerintah desa saling berdiskusi secara konstruktif.
Pemerintah desa juga memberikan informasi yang sangat jelas dan tindak lanjut dalam bentuk rapat koordinasi lebih lanjut bersama instansi terkait.
“Sebagai langkah berikutnya, kami akan berencana untuk menjalankan project desa peduli TB di desa ganti warno, dan alur serta teknis dalam pembetukannya kami akan menjalankan sesuai prosedur yang sudah diterapkan di desa Braja Asri,”Ujar Yudi, Ketua Tim.
Red