RADAR24.co.id — Ormas Grib mendapat penolakan di Kalimantan Tengah (Kalteng) oleh Perkumpulan Keluarga Besar Pemuda Borneo atau Laskar Pemuda Kalimantan (LPK) Kapuas, Kuntau Pandawa, tokoh adat pemuda Dayak, Damang Kapuas, serta Aliansi Dayak Bersatu, Sabtu (22/3/2025).

Hal itu disampaikan ketua umum Ormas Keluarga Besar Pemuda Borneo atau Laskar Pemuda Kalimantan (LPK) Kapuas, sekaligus guru besar Kuntau Pandaw, Guru Aulia Ibrahim, pada Sabtu (22/3).

Ia menolak tegas ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (Grib) jaya dibumi Tambun Bungai Tingang Menteng, karna tidak sesuai dengan falsafah huma betang.

 

” Dengan dasar pemikiran adanya penolakan keberadaan Grib di Kalteng. Diantaranya, jumlah ormas di Kalteng, sudah terlalu banyak. Sehingga timbul kekhawatiran kami selaku masyarakat Kalteng, hal itu berpotensi dapat terjadinya gesekan antar kelompok ormas, yang pada akhirnya merugikan kami sebagai masyrakat kalteng” ujarnya.

 

Selanjutnya, minimnya dampak positif bagi masyarakat atas keberadaan Grib di Kalteng. Pemborosan anggaran Pemprov, akibat dana yang seharusnya bisa dipakai bagi kepentingan publik terserap oleh dana pembinaan ormas.

Tidak hanya itu, keberadaan Grib dapat menjadi penghalang bagi investor yang berminat berinvestasi di kalteng.

 

” terlebih pemberitaan tentang Grib di tingkat Nasional akibat konflik dengan ormas lain, dan kami menolak Grib karena meresahkan kami sebagai warga Kalteng,” pungkasnya.

 

AJ/darahjuangonline