RADAR24.CO.ID, Sulawesi Utara — Ratusan massa aksi solidaritas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung menggelar aksi unjuk rasa depan kantor Walikota. Aksi tersebut bentuk kekecewaan dan menuntut pembayaran THR, Gaji Ke-13, Gaji 14, TPP, 50% Tambahan Sertifikasi, Tamsil Guru, Gaji THL, Gaji TKK Jasa Persalinan Bidan, Insentif Totor. Kamis (13/6/2024).

 

Pantauan Radar24.Co.Id, Dalam aksi massa yang tergabung solidaritas ASN Peduli tersebut, itu menggunakan kendaraan mobil tronton dan dipimpin langsung oleh Noldy Kalengkongan Cs, serta diikuti ratusan Aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Bitung.

 

“Mereka membentangkan karton-karton yang tertulis “Senyummu Adalah Tangis Kami” juga “Jangan Berdusta Berdosa dan “Anak Anak Kita Butuh Biaya Sekolah” kemudian “Segera Bayarkan Hak Kami karena Kami Butuh Biaya Pendidikan”dan Bapak Presiden republik Indonesia Tolong Kami ASN Kota Bitung.

 

Noldy Kalengkongan, Dalam orasinya mengatakan, bahwa kedatangan kami di gedung Putih ini hanya meminta kejelasan terkait hak Tunjungan Hari Raya/THR, (Gaji 14 Tahun 2024) bagi ASN yang non Muslim, Tunjungan Perbaikan Perbaikan (TPP) selama 2 Bulan (April dan Mei 2024), Gaji 13 Tahun 2024,50% Sertifikasi Guru Tahun 2023, Insentif Totor Pendidikan Kesetaraan tahap 2 Periode Juli s/d Desember 2023,”ucapnya.

 

Salah satu koordinator Pendemo Noldy Kalengkongan didampingi Jorry Lomboan dan Hardi Tandiapa menyuarakan agar Pemkot Bitung Dengarlah suara hati kami segera bayar hak-hak kami Walikota, Wakil Walikota dan Sekda.

 

Podoma salah satu ASN yang tergabung dalam aksi tersebut mengatakan, bahwa aksi yang kami lakukan hari ini murni dan spontanitas dari ASN melalui jeritan suara istri dan anak kami yang membutuhkan uang sekolah serta kebutuhan lainya.

 

“Aksi ini murni, tidak ada unsur politik, kami tahu aturan ASN tidak boleh berpolitik ini murni karena kami butuh uang menuuntut hak kami,”ucapnya.

 

Lanjutnya, aksi yang kami lakukan hari ini tidak ada rasa kebencian terhadap pimpinan kami, silahkan belah lah tubuh kami. Melainkan kami hanya menyampaikan suara hati kami dan suara hati dan tangisan air mata istri kami dan anak-anak,” katanya.

 

Anehnya tuntutan massa aksi solidaritas ASN Peduli tersebut tak digubris sedikitpun oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bitung,Rudy Theno selaku Ketua TPAD dan Franky Sondakh selaku Ketua BKAD. Keduanya lebih memilih berdiam diri diruangan masing-masing.

 

Setelah menyampaikan orasinya di depan Kantor Walikota, massa aksi solidaritas ASN peduli menuju kantor DPRD Kota Bitung untuk bertemu dengan para wakil rakyat.

 

“Tiba di kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bitung, massa aksi solidaritas ASN peduli diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bitung, Keegan Kojoh, Nabsar Badoa, Ketua Komisi II, Erwin Wurangian, Ketua Komisi III, Ramlan Ifran dan anggota Pansus, Alexander Wenas.

 

Setelah mendengar keluhan sejumlah ASN, pimpinan dan anggota DPRD Kota Bitung langsung memberikan tanggapan dengan langsung menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Kaban BKAD.

 

“Secepatnya kita jadwalkan RDPU dengan Kaban BKAD. Ini bagian dari tugas dari DPRD untuk meminta keterangan dari pemerintah,”kata Keegan dihadapan para massa aksi solidaritas ASN Peduli.

 

Pewarta: Syarif

Reporter: Redaksi