RADAR24.co.id — Seorang anak perempuan berumur 14 tahun warga Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit setelah diperkosa oleh seorang laki laki warga Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Peristiwa perkosaan ini terungkap setelah seorang warga yang kebetulan berada di RSUD Sukadana mendapati korban yang sedang dirawat.
Warga itu kemudian menanyakan kepada korban perihal sakit yang dialaminya, Korban lalu mengaku telah diperkosa oleh seseorang yang beralamat di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Korban sebut saja bunga (15), mengalami pendarahan hingga pembengkakan dialat vitalnya, bahkan hingga mengeluarkan darah dan bernanah.
Korban mengaku diperkosa oleh seorang laki laki berinisial D(22) warga Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Peristiwa perkosaan itu terjadi pada Akhir November 2024 di Kamar kost korban di Labuhan Ratu.
Dua hari setelah kejadian korban mengalami pendarahan dan pembengkakan dialat vitalnya, Bahkan korban kesulitan untuk bangun dan berdiri .
Korban lalu dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan di Puskesmas Way Jepara, Namun karena kondisinya semakin parah, korban lalu dirujuk di RSUD Sukadana.
Tim pendamping UPTD PPA Kabupaten Lampung Timur membenarkan adanya informasi dari warga terkait adanya seorang anak yang dirawat di RSUD Sukadana mengaku telah menjadi korban perkosaan.
“Kami mendapatkan informasi, lalu mengirim tim pendamping untuk menemui anak yang di maksud di RSUD Sukadana pada 5 Desember 2024, pengakuan anak korban memang benar telah menjadi korban perkosaan di tempat kostnya” Ujar Rusdi Kepala UPTD PPA Kabupaten Lampung Timur.
Menurut Rusdi, pihaknya juga telah menemui orangtua korban untuk memfasilitasi apabila hendak melaporkan kasus yang dialami anak korban ke polres Lampung Timur.
Namun pada Jum’at (13/12) ketika tim UPTD PPA hendak menjenguk di RSUD Sukadana, anak korban sudah dibawa pulang.
” Setelah dibawa pulang, tim pendamping lalu ke rumah anak korban di Way Jepara. namun, menurut neneknya anak korban dibawa oleh orangtua kandungnya pergi hari kamis kemaren” tuturnya.
” Kami masih mencari informasi keberadaan anak korban, untuk memastikan pemberian pelayanan baik medis/psikologis maupun pendampingan untuk proses hukum apabila dibutuhkan ” tutup Rusdi.
Red