RADAR24.co.id — Puluhan Perwakilan petani singkong Lampung Timur berkumpul untuk menyatukan persepsi dan langkah dalam upaya menanggapi makin terpuruknya harga yang menjadi produk komoditas pertanian terbesar di Bumei Tuwah Bepadan di salah satu kediaman warga desa Rajabasa Batanghari, Sukadana, Lampung Timur.
“Sangat miris harga singkong turunnya “gila – gilaan” mencapai 75persen yang tadinnya 1.400 – 1.500rupiah perkilogram,kini hanya berkisaran antara 700 – sampai 800rupiah perkilogramnya, ditambah lagi dengan potongan yang mencapai 30persen. Tentu hal ini sangat memberatkan bagi kami petani singkong yang biaya bajak,penaman,pupuk dan petisida tidak sebanding dengan harga jual singkong”,jelas pak Muh petani asal desa Rantau Jaya Udik 2 kepada awak media.(10/12/24)
Senada petani lainnya juga mengeluhkan dilematik dengan anjoknya harga singkong.
“Dilematis,bila tidak kami cabut kebutuhan ekonomi keluarga, keperluan anak sekolah dan kebutuhan lainnya harus tetap berjalan,tetapi bila kami paksakan jangankan balik modal yang ada kerugian yang menjerat kami sebagai petani”,tegas petani lainnya.
Dalam pertemuan tersebut memgasilkan beberapa point yang dsepakati di antaranya:
– Meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda),Provinsi dan pusat untuk segera mencarikan solusi anjoknya harga singkong yang berdamapak terpuruknya para petani.
– Meminta kepada DPRD kabupaten dan Provinsi untuk Segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau Hearing yang melibatkan perwakilan petani singkong.
– Meminta kepada pengusaha pabrik singkong agar dapat segera mensatabilkan kembali harga singkong serta mengurangi potongan serendah – rendahnyanya.
“Apa bila poin – poin tersebut tak ada solusi dan realisasinya,maka kami ribuan petani singkong yang ada di Lampung timur akan turun ke jalan melakukan aksi”,pungkasnya.
Red
Tinggalkan Balasan