RADAR24.co.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, pendidikan gratis, dan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam safari Ramadan 2025 serta Gerakan Salat Subuh Berjemaah di Masjid Agung At-Taqwa, Balikpapan, Rabu (12/4/2025).
Seno Aji menegaskan sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim menargetkan perbaikan jalan antar-kabupaten sebagai program prioritas. Salah satu proyek utama adalah peningkatan jalan Kutai Barat (Kubar) – Mahakam Ulu (Mahulu) sepanjang 140 km, dengan anggaran sekitar Rp4 triliun.
“Pak Gubernur sendiri sudah merasakan sulitnya akses jalan di wilayah ini. Infrastruktur harus jadi prioritas utama,” kata Seno Aji.
Pemprov Kaltim juga merancang kebijakan pendidikan gratis bagi seluruh anak Kaltim dari jenjang SMA/SMK hingga S3. Regulasi pendukung sedang disiapkan, dan SK Gubernur dipastikan terbit dalam satu minggu ke depan.
“Kami mohon maaf jika realisasi pendidikan gratis tahun ini belum sepenuhnya optimal karena APBD 2025 sudah disahkan sebelumnya. Namun, InsyaAllah pada 2026 program ini akan terealisasi sepenuhnya,” jelas Seno Aji.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, memastikan efisiensi anggaran tidak berdampak pada sektor pendidikan. Pemotongan anggaran sekitar Rp400 miliar hanya berlaku untuk perjalanan dinas dan rapat di luar kantor, tanpa mengganggu program pendidikan.
“Semua anak Kaltim, baik di sekolah negeri, swasta, maupun madrasah aliyah, akan mendapatkan pendidikan gratis,” tegasnya.
Selain pendidikan, Pemprov Kaltim juga mempercepat program kesehatan gratis. Saat ini, sekitar 10% penduduk Kaltim belum memiliki BPJS. Pemerintah menargetkan cakupan BPJS 100% dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh APBD.
Dalam sesi tanya jawab, enam pelajar dari SMAN 1, SMKN 1, dan MAN 1 Balikpapan menanyakan detail kebijakan pendidikan dan kesehatan gratis.
Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan target jangka panjang Kaltim: setiap anak harus menempuh pendidikan minimal 16 tahun, bahkan hingga jenjang doktor.
“Kami juga akan memberikan beasiswa S2 dan S3 tanpa batasan usia bagi guru dan dosen agar mereka terus meningkatkan kompetensinya,” ujar Gubernur.
Acara ini turut dihadiri Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Sekda Kaltim Sri Wahyuni, serta para pejabat Pemprov Kaltim lainnya.
AJ