RADAR24.CO.ID, Lampung — Pemkot Metro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggandeng TP-PKK, secara konsisten meramu sistem pengelolaan sampah dengan mengoptimalkan peranan Bank Sampah.

Optimalisasi peran Bank Sampah, dinilai sebagai langkah strategis guna mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Karangrejo.

Nilai tawar optimalisasi peran Bank Sampah, selain dapat mengurai permasalahan tata kelola TPAS Karangrejo, di sisi lain juga diharap akan dapat meningkatkan taraf hidup dan membantu perekonomian masyarakat.

Kepala DLH Kota Metro, Ardah mengatakan, Bank Sampah yang terdapat di tiap-tiap kelurahan di Bumi Sai Wawai menjadi program yang terfokus, dengan optimisme meminimalisir volume sampah di TPAS Karangrejo setiap hari.

“Dengan menghadirkan Bank Sampah di setiap kelurahan, maka kita akan mampu mengurangi jumlah sampah yang masuk di TPAS Karangrejo,” kata Ardah, Jumat, 28/6/2024.

“Dalam hal ini, tentu kita akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, untuk mengisi spot-spot Bank Sampah yang ada di kelurahan di tempatnya tinggal. Sehingga, upaya kita dalam mengurangi sampah di TPAS akan bisa lebih optimal,” lanjutnya.

Secara konseptual, mekanisme operasional Bank Sampah yang mengadopsi fungsi perbankan, seperti misalnya pola tukar rongsokan dengan uang dan sistem simpan-pinjam dengan menyetor sampah, diharap juga akan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.

Selain itu, daur ulang limbah yang kemudian dimanfaatkan untuk produk kerajinan dan bernilai ekonomis, juga diharap akan dapat menambah penghasilan melalui kreativitas.

“Dengan adanya Bank Sampah, jadi sampah-sampah yang masuk ke TPAS Karangrejo itu kan nantinya bakal berkurang. Pastinya yang masuk nanti adalah sampah-sampah yang sudah dipilah sebelumnya, dan sudah siap dikelola menjadi paving block misalnya, dan sebagainya,” paparnya.

“Jadi, Bank Sampah di sini fungsinya tidak hanya sebagai sarana untuk mengurangi volume sampah ya, karena bisa juga dikatakan untuk membangun ekonomi masyarakat. Misalnya itu tadi, dengan mengelola sampah menjadi produk yang punya nilai ekonomis, kan masyarakat jadi dapat penghasilan tambahan,” tandasnya.

Pewarta : Kiki.