RADAR24.co.id – Sejumlah wilayah di Indonesia saat ini tengah menghadapi dampak signifikan dari bencana alam yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Bencana seperti erupsi gunung berapi, angin kencang, hujan lebat, dan banjir rob. Berikut adalah perkembangan terkini mengenai situasi bencana yang sedang berlangsung di beberapa provinsi.
Erupsi Gunung Ibu yang terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam tingkat aktivitas vulkanik. Gunung Ibu saat ini berada pada level IV (AWAS), yang memicu dampak langsung terhadap sekitar 3.000 jiwa warga. Sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK), atau 120 jiwa, telah mengungsi ke tempat yang aman.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menetapkan status Tanggap Darurat. Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat sedang dalam proses. Sebagai langkah koordinasi, BNPB melalui Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatin), Pusdalops, serta tim D1 dan D3 terus memberikan pendampingan dalam proses penanganan bencana ini.
Kondisi terkini menunjukkan bahwa lokasi pengungsian telah disiapkan di Desa Tongute Sungi dan Desa Tongute Ternate, dengan Gereja Desa Tongute, Kecamatan Ibu, dijadikan tempat perlindungan bagi para pengungsi. BNPB bersama BPBD setempat terus memantau perkembangan situasi dan memastikan bahwa upaya evakuasi serta pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dapat berjalan dengan lancar.
Sementara itu, beberapa bencana lainnya juga terjadi di provinsi lain. Hujan lebat disertai angin kencang melanda Kecamatan Lakarsantri, Kelurahan Jeruk, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Kamis (16/1). Akibatnya, 13 rumah warga mengalami kerusakan, yang mengakibatkan 13 Kepala Keluarga (KK) terdampak. BPBD Kota Surabaya segera melakukan kaji cepat, pembersihan lokasi terdampak, serta memasang terpal untuk rumah-rumah yang rusak. Situasi saat ini masih dalam tahap penanganan dan pemulihan, dan BPBD terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendukung warga yang terdampak.
Di Provinsi Sumatera Selatan, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Banjir yang melanda Kecamatan Baturaja Timur, Minggu (5/1) telah menyebabkan 478 KK atau 1.336 jiwa terdampak. Kondisi terkini meski air telah surut, BPBD setempat masih terus melakukan pemantauan dan distribusi bantuan logistik untuk membantu pemulihan kondisi warga. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan yang dapat terjadi di masa mendatang.
Berpindah ke Provinsi Kalimantan Selatan, dua kabupaten di provinsi ini juga dilanda bencana banjir. Di Kabupaten Tapin, banjir rob pada Rabu (15/1) telah menggenangi 198 KK dan merendam fasilitas umum serta rumah warga. Meskipun debit air mulai surut, pihak BPBD tetap melaksanakan pendataan serta upaya tanggap darurat untuk mendukung pemulihan wilayah terdampak. Masyarakat diimbau untuk terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan.
Selanjutnya, di Kabupaten Banjar, banjir yang terjadi pada Rabu (15/1) merendam 432 unit rumah dan beberapa fasilitas, dengan 592 KK atau 1.644 jiwa terdampak. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta pemerintah setempat telah mengupayakan langkah-langkah tanggap darurat untuk meringankan beban warga terdampak. Kondisi terkini banjir belum surut.
Sementara itu, di Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Pelalawan, hujan deras yang terjadi pada Selasa (13/1) menyebabkan meluapnya air Sungai Nilo, yang menggenangi pemukiman dan merendam 61 unit rumah. Kondisi terkini air belum surut, debit air naik 30 hingga 50 cm dari hari sebelumnya.
BNPB menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah rawan. Masyarakat diminta untuk mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air, pakaian, serta obat-obatan. Ikuti arahan petugas yang berada di lapangan dan pastikan keselamatan diri dan keluarga tetap menjadi prioritas. Hindari penyebaran informasi tidak jelas dan pastikan sumber informasi berasal dari pihak yang terpercaya.
AJ
Tinggalkan Balasan