RADAR24.co.id — Seorang ibu muda warga Rajabasa Lama , Labuhan Ratu Lampung Timur, tewas akibat pendarahan hebat saat melahirkan di sebuah klinik bidan.

Putri Afriza (22), wanita ini meregang nyawa di RSUD Sukadana, Lampung Timur setelah dirujuk oleh bidan Retno karena mengalami pendarahan usai melahirkan.

Juandi (26) suami dari pasien mengatakan pada tanggal 14 Januari 2025, memasuki pukul 00.00 Wib, Sang Istri merasakan perutnya mulas. Lalu diantar ke Klinik Bidan Retno di Desa Rajabasa Lama 1.

 

Sampai di klinik bidan Retno, Desa Rabala 1 pukul O0.15 wib, langsung ditangani oleh bidan, dan dua asisten nya.

” Kondisi istri saya menggigil, namun kata bidan tidak apa apa ” Ujar Juandi, Sabtu 1/2/25.

Menurut Juandi, saat itu mertua dan sang bibi yang menunggu diminta keluar oleh bidan Retno, dan tinggal dirinya yang menunggui sang istri didalam kamar.

” Lalu datang kakak ipar mau masuk ikut nunggu, tapi dilarang, Kakak ipar tetap nekat masuk tapi di usir oleh asisten bidan” kata dia.

 

Lanjutnya, saat sang istri kontraksi ia sempat bertanya “sudah buka berapa, dijawab buka 2″ oleh Bidan.

” Namun anehnya Jam 02.15 anak saya lahir, padahal katanya baru buka 2″ jelas Juandi.

Menurut Juandi, saat itu kondisi istrinya masih sadar, diajak ngobrol masih bisa nyambung.

Namun, ketika luka robek di vagina dijahit oleh oleh bidan, korban bilang matanya kunang kunang.

 

Selanjutnya oleh bidan ditensi darah, dan hasilnya tidak normal, melihat kondisi tersebut sang istri dirujuk ke RSUD Sukadana.

” Dimobil masih sadar tapi mengeluh, pinggang sakit. Sesampainya di RSUD Sukadana pihak RS bingung karena sebelumnya belum ada informasi dari bidan” terang Juandi.

Saat itu pendarahan makin deras, namun hanya di Infus. Ia lalu minta tambah darah, namun tidak dikasih dengan alasan masih mencari titik lokasi pendarahan.

” Kurang lebih 1 jam dari itu, istri saya meninggal” imbuhnya

 

Menurutnya, sang istri tidak memiliki riwayat penyakit, bahkan rutin memeriksakan kehamilannya di posyandu.

Selain ke posyandu, pemeriksaan kandungan juga dilakukan ke dokter Simanjuntak di kota metro.

” Menurut dokter kehamilannya normal, dan diminta HB untuk dijaga ” kata dia.

 

Juandi berharap, pihak terkait untuk melakukan pemeriksaan terhadap bidan Retno. Apalagi ada informasi setelah 1 Minggu kematian istri saya, ada pasien yang meninggal lagi.

” Kami Ikhlas kalau memang itu sudah ditangani sesuai SOP, namun Sebelum kejadian, saya sudah bilang klo tidak sanggup segera di Rujuk. Tapi katanya tidak apa-apa” Ujarnya,

” Kejanggalan lain saat ditanya, buka berapa , buka 2. Tapi selisih 2 jam langsung lahiran” tambah dia.

 

Sementara, Bidan Retno saat dikonfirmasi enggan untuk memberikan keterangan, ia telah menyerahkan sepenuhnya permasalahan tersebut ke pihak terkait.

Dia juga membenarkan bahwa pihak Ikatan bidan Indonesia (IBI) dari provinsi dan Komisi IV DPRD Lampung Timur sudah melakukan pemeriksaan.

“Maaf ya saya tidak bisa memberikan keterangan ” ucapnya.

Pantauan dilokasi Sabtu (1/2/25), klinik Bidan Retno masih buka dan menerima pasien. Namun untuk pasien yang akan melahirkan langsung dirujuk ke RSUD.

 

 

Ed