RADAR24.co.id — Menjelang waktu berbuka puasa di hari kedua bulan Ramadhan 1446 H/2025, warga masyarakat Bitung berbondong – bondong memadati tepi jalan pasar Ramadhan serta berkesempatan untuk mengikuti siraman rohani (kuliah tujuh menit) yang disampaikan oleh Ustadz Supriyanto, S.Ag., Penghulu KUA Kecamatan Aertembaga, Minggu (2/3/2025).
Kegiatan acara Ramadhan Fest 2025, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Bitung, menjadi pusat kegiatan warga masyarakat menjelang waktu berbuka puasa.
Teriknya matahari tak menyurutkan masyarakat untuk berburu menu berbuka puasa di lapak makanan beratap tenda biru yang biasa disebut pasar takjil.
Satu per satu warga masyarakat datang silih berganti untuk membeli makanan yang dijajakan pedagang, mulai dari kolak, es buah, dan berbagai kue tradisional yang dijajakan juga ikut diborong oleh masyarakat yang berburu takjil.
Rangkaian kegiatan ini juga dimeriahkan berbagai perlombaan yang akan digelar dalam beberapa hari ke depan. Ditengah keramaian panitia juga turut menghadirkan suasana religius dengan pembacaan puisi menjelang waktu berbuka puasa oleh saudara Hanum.
Puisi tersebut menyampaikan pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan kecenderungan terhadap harta.
“Ini mengingatkan bahwa manusia sering kali kurang bersyukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang diberikan, meskipun mereka sendiri menyadari hal itu. Namun disisi lain, manusia justru sangat mencintai harta dan sering kali lebih berorientasi pada kekayaan duniawi dibandingkan dengan rasa syukur dan ketaatan kepada Tuhan,” ucap Hanum dalam puisinya.
Dalam tausiyah tersebut, Ustadz Supriyanto mengajak kepada umat Islam untuk menjadikan Ramadhan ini sebagai momentum meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan.
“Di bulan Ramadhan ini, umat Islam diajak untuk tidak hanya beribadah secara lahiriah. tetapi juga memperbaiki diri secara batiniah, menjaga hati dari rasa dengki, iri, dan pikiran negatif merupakan bagian dari penyucian diri yang selaras dengan kesucian bulan Ramadhan,” kata Ustadz Supriyanto dalam isi tausiyahnya.
Menurut Ustadz Supriyanto, pesan ini mengingatkan bahwa hati adalah milik Allah, sehingga kita harus senantiasa menjaganya tetap bersih dengan memperbanyak ibadah, bersikap baik kepada sesama, serta menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mencemari kesucian hati dan jiwa.
“Dengan perpaduan nuansa religi dan kebersamaan, Ramadhan Fest 2025 di Kota Bitung tidak hanya menjadi tempat berburu hidangan berbuka, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah islamiah di tengah masyarakat,”tutupnya.
SY