RADAR24.co.id – PT Samudra Mandiri Sentosa (SMS) resmi memulai ekspor perdana produk tuna ramah lingkungan berstandar internasional dari Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Rabu, 4 Juni 2025. Produk ini telah mengantongi sertifikasi Marine Stewardship Council (MSC) dan Fair Trade, dihasilkan melalui metode penangkapan *pole and line* yang berkelanjutan dan minim dampak lingkungan.

Acara pelepasan ekspor ini mendapat perhatian besar dari pemerintah daerah dan pusat. Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, Wali Kota Bitung Hengky Honandar, SE, Wakil Wali Kota Randito Maringka, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bitung.

Gubernur Yulius Selvanus menyampaikan apresiasi atas capaian ini. “Saya bangga dengan inisiatif PT Samudra Mandiri Sentosa yang memajukan ekspor berbasis keberlanjutan. Ini membuktikan bahwa industri perikanan Sulawesi Utara mampu bersaing di pasar global sambil menjaga ekosistem laut. Pemerintah provinsi akan terus mendukung langkah menuju perikanan yang berkelanjutan dan berkeadilan,” ujarnya.

Wali Kota Hengky Honandar menambahkan, “Pemkot Bitung berkomitmen mendorong kehadiran perusahaan visioner seperti PT SMS yang membawa nama Bitung ke kancah internasional.”

General Manager PT SMS, Sigit, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan ekspor perdana ini. “Sertifikasi MSC dan Fair Trade bukan sekadar label, melainkan tanggung jawab. Kami ingin tuna Bitung dikenal karena kualitas dan keberlanjutannya. Ekspor ini membuka peluang pasar baru yang menguntungkan nelayan, perusahaan, dan lingkungan,” katanya.

Metode *pole and line* yang digunakan PT SMS merupakan teknik penangkapan tradisional yang ramah lingkungan, hanya menangkap satu ikan per lemparan, sehingga meminimalkan tangkapan sampingan dan menjaga kelestarian stok tuna di laut. Produk ekspor ini berasal dari hasil tangkapan nelayan lokal yang telah dibina untuk memenuhi standar internasional, dengan harga jual lebih tinggi dibandingkan sistem konvensional.

Langkah PT SMS ini diharapkan menginspirasi pelaku industri perikanan lain di Sulawesi Utara dan Indonesia. Sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat dapat menjadikan ekspor produk perikanan ramah lingkungan sebagai pilar ekonomi berkelanjutan nasional.

 

Sy